Miris! PPDB 2024 SDN 11 Kecamatan Kupitan Tak Ada Murid yang Daftar
Foto: Gedung Sekolah Dasar Negeri 11 Nagari Kapitan yang tidak mendapat siswa-siswi di PPDB (Foto: IST)
Sijunjung, MZK News – Menyedihkan! Salah satu Sekolah Dasar SDN 11 Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung tidak dapat murid dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024, dimana tak ada satupun orang tua yang mau mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di SDN tersebut, akibatnya untuk kelas 1 SDN 11 itu tak ada satupun alias Nol siswa yang akan diajarkan.
Kejadian ini sontak membuat miris berbagai kalangan sehingga banyak dugaan dimana berbagai isu negatif muncul tentang sekolah tersebut dan membuat masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sana
sehingga PPDB tahun 2024 tidak ada murid yang mendaftar.
Salah satu kendalanya adalah permasalahan jalan menuju SD tersebut yang bermasalah dengan pemilik lahan, sehingga banyak guru dan murid SDN tersebut harus lewat jalur belakang yang dekat dengan Jalan Lintas Sumatra dan bisa berakibat fatal dengan keselamatan murid-murid yang bersekolah di sana. Selain itu, kendala lainnya adalah tenaga pengajar yang juga butuh penyegaran terhadap lingkungan sekolah yang dinilai telah mengajar terlalu lama di sana.
Menurut Kepala Sekolah SDN 11 Novefmaidar S.Pd., bahwa memang semenjak 3 tahun lalu kami di sekolah SDN 11 ini mengalami penurunan jumlah siswa yang mendaftar, karena banyak masyarakat yang enggan menyekolahkan anaknya di Sekolah ini dan memilih sekolah di luar zonasi.
“Adapun kami dari guru SDN 11 sudah berupaya keras agar menarik minat para orang tua wali untuk menyekolahkan anaknya di sini, mulai dari penggratisan baju olahraga bahkan memberikan asupan makan tambahan agar siswa-siswi kami gizinya tercukupi dan itu kmi lakukan secara sukarela dari tenaga pengajar,” ujarnya, Jumat (26/07) .
Untuk saat ini, lanjutnya, SDN 11 Padang Sibusuk hanya ada 30 siswa dari kelas 2 sampai kelas 6 dan untuk tahun 2024 peserta didik baru tidak ada yang mendaftar, maka kejadian ini sudah kami laporkan ke dinas pendidikan.
Puji Basuki selaku Kepala Dinas pendidikan menuturkan, bahwa dirinya sudah mendengar kejadian ini.
“Kejadian ini bukan hanya di SDN 11 saja, namun ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Sijunjung lainya, maka dari itu kami dari dinas juga akan melakukan upaya agar masalah ini teratasi, mulai dari upaya persuasif kepada masyarakat dan seluruh kepala sekolah yang ada di kecamatan itu agar bisah membagi siswanya ke sekolah yang kekurangan PPDB tersebut,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, upaya ini tidak bisa dipaksakan, bahkan wacana reggruping pun juga tak bisa diterapkan langsung, maka kami dari dinas pendidikan perlu rasanya mencari solusi yang lebih tepat dan akan mengadakan rapat dengan stakeholder terkait.
Sementara, April Marshal Ketua Komisi III DPRD Sijunjung juga menuturkan, dirinya cukup terkejut dengan kejadian ini.

“Saya selaku Ketua Komisi III akan membuat rapat kerja terkait ini dan memanggil dinas terkait. Saya adalah mantan seorang tenaga pengajar juga, makanya saya sangat peduli dengan pendidikan. hal ini tak boleh didiamkan dan harus bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan ini. Mudah-mudahan minggu ini kami Komisi III akan mengelar rapat kerja dengan beberapa dinas terkait.
Hadiatulloh Montela Tokoh masyarakat dewan terpilih dari Partai Nasdem mengatakan, kita sangat miris dengan keadaan ini, namun kehendak masyarakat tidak juga dipaksakan. Harusnya dinas pendidikan sudah mencegah kejadian ini dari jauh hari, apapun itu tentang dunia pendidikan SD dan SMP itu yang harus berperan penting tentang perkembangan sektor pendidikan tingkat kabupaten adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung.
“Saya pun selaku seorang tokoh muda dari Partai Politik Nasdem juga akan mendorong minat masyarakat agar mau menyekolahkan anaknya di SDN 11 Kupitan ini. Siapa pun yang anaknya bersekolah di sini, saya akan upayakan mendapat beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar) sampai anaknya menamatkan sekolah tersebut,” ujarnya.
Reporter: Gangga
Editor: Khoirul Anam