Kankemenag Padang Pariaman Gelar Kick Off Sertifikasi Halal 3000 Desa Wisata
Foto: Bupati Padang Pariaman bersama Ka. Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman didampingi Ketua dan Sekretaris Satgas Halal mengajak pelaku UMKM di Desa Wisata Pantai Tiram mendaftarkan produk halalnya (Foto: IST)
Padang Pariaman, MZK News – Ambil bagian dalam Kick Off Pendampingan Sertifikasi Halal 3000 Desa Wisata tahun 2024, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman bersama stakeholder terkait memusatkan kegiatan di Pantai Wisata Tiram Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (04/05/2024).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, H. Syafrizal didampingi Kasubbag TU, Kasi Bimas dan jajaran, dampingi Bupati Padang Pariaman yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, M. Fadly, membuka kegiatan yang ditandai dengan pemasangan topi Pendamping Produk Halal kepada Ketua Satgas Halal sekaligus Kasubbag TU, H. Mukhlis, dan Sekretaris Satgas Halal sekaligus Kasi Bimas, Irsyad.
Turut hadir, perwakilan Kesra Padang Pariaman, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP), Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Camat, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh Agama Islam, Wali Nagari Tapakis, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Kelompok UMKM se-Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman H. Syafrizal mengatakan, kegiatan ini adalah upaya percepatan sertifikasi Wajib Halal (WHO) yang ditargetkan rampung pada Oktober 2024. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.
“Dalam PP No. 39 tahun 2021, disebutkan ada 3 (tiga) kategori yang Wajib Halal sebelum 18 Oktober 2024. Pertama, produk makanan dan minuman. Kedua, produk bahan baku, bahan tambahan pangan, bahan penolong untuk produk makanan dan minuman. Dan ketiga, jasa penyembelihan dan hasil sembelihan produk makanan dan minuman,” sebut Ka. Kankemenag.
H. Syafrizal menambahkan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian keempat yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kegiatan yang serentak digelar se Indonesia ini merupakan sinergitas program antara BPJPH bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“3000 Desa Wisata insya Allah akan didampingi dalam pengurusan sertifikasi produk halal. Dari target 170 Desa Wisata di 19 Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman turut ambil bagian di 8 titik Desa Wisata. Pendampingan ini gratis hingga bulan Oktober 2024,” lanjut H. Syafrizal.
Pada kesempatan ini, Ka. Kankemenag juga membeberkan kendala yang dihadapi pelaku usaha pengolahan daging dan ayam dalam sertifikasi halal kepada Bupati Padang Pariaman. Hal ini terkait dengan penolakan pengajuan sertifikasi halal pada Aplikasi SIHALAL BPJPH.
“Untuk pelaku usaha pengolahan daging dan ayam, saat ini mengalami kesulitan dalam pengajuan sertifikasi. Hal ini dikarenakan belum adanya Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) yang berseertifikat halal. Daging yang tidak berasal dari RPH dan RPU bersertifikat, akan ditolak oleh Aplikasi SIHALAL BPJPH,” terang H. Syafrizal.
“Pada kesempatan ini, kami mohonkan kepada Bapak Bupati untuk mendukung Sertifikasi Halal pada RPH dan RPU. Sehingga, pelaku usaha pengolahan daging dan ayam dapat memperoleh sertifikat halal,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, M. Fadly, menyambut baik gelaran ini. Ia mengatakan, masukan dan evaluasi dari Ka. Kankemenag akan diteruskan dan dibahas dengan Bapak Bupati.
“Selain itu, sesuai dengan bidang kami yaitu pariwisata, dengan adanya pencanangan sertifikasi Desa Wisata ini, kegiatan promosi wisata diharapkan akan semakin mudah. Pelaku usaha khususnya di desa wisata juga diharapkan memiliki kesadaran dalam mendaftarkan sertifikat halalnya,” tuturnya.
Usai kegiatan kick off, Ka. Kankemenag beserta Bupati dan rombongan melakukan kunjungan dan sosialisasi ke stan pameran produk UMKM. Mewakili pelaku usaha dan UMKM, Retno Handayani, menyambut baik program ini. Katanya, program ini diharapkan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsi produk UMKM.
“Alhamdulillah dengan adanya sertifikasi gratis ini, masyarakat akan semakin yakin membeli dan mengkonsumsi produk UMKM. Apalagi, saat ini pemeriksaan label halal pada produk semakin ketat dilaksanakan. Produk yang tidak memiliki label halal, selain kurang peminat, juga mulai ditolak oleh penjual di pasaran,” pungkasnya.
Reporter: Edo
Editor: Khoirul Anam