DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Soal Ditahan Polisi, Bacabup Kerinci Cori Siska Tegaskan Ada Permainan Politik Jahat

Foto: Bakal Calon Bupati Kerinci Cori Siska (Foto: IST)

Kerinci, MZK News – Bakal Calon (Balon) Bupati Kerinci, Cori Siska, menyatakan bahwa foto-foto dirinya yang beredar saat berada dalam tahanan merupakan bagian dari upaya politik jahat di Kabupaten Kerinci.

“Permainan jahat politik di Kabupaten Kerinci. Seharusnya foto di dalam tahanan tidak boleh disebar, tapi malah disebar,” ujarnya, Rabu (01/05/24).

Cori menuding bahwa foto-foto tersebut sengaja disebar oleh tim dari salah satu kandidat Balon Bupati Kerinci yang menjadi lawan politiknya.

“Saat saya ditahan, ada tim HTK yang sengaja memfoto, tiba-tiba sudah tersebar,” tambahnya.

Meskipun menghadapi situasi politik yang keras di Kerinci, Cori menegaskan bahwa dia tidak gentar dan tetap berkomitmen untuk maju pada Pilbup Kerinci mendatang.

“Tetap beritikad maju. Saya tidak akan gentar melawan kezaliman di Kerinci. Saya akan terus maju, saat ini sedang dalam proses,” katanya.

Dia juga mengungkapkan, saat ini sedang berupaya mendapatkan dukungan dari partai Gerindra dan PPP.

“Gerindra dengan PPP ini lah yang kami pegang, yang lain tidak,” ungkapnya.

Sementara untuk PDIP, Cori mengatakan, sedang menunggu proses.

“PPP sudah kita urus, Gerindra mengatur waktu, dan PDIP sedang dalam proses,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Cori Siska tengah menjadi sorotan setelah kabar penahannya oleh Polresta Jambi terkait dugaan penipuan. Dari foto yang beredar, terlihat Cori telah berada dalam sel wanita bersama tahanan lainnya dengan mengenakkan baju putih polos.

Humas Polresta Jambi, IPDA Dedi saat dikonfirmasi, membenarkan informasi tersebut, namun, dia tidak dapat memberikan detail kapan tepatnya Cori ditahan.

“Iya, ditahan di tahanan,” ujarnya, Rabu (01/05/24).

Cori Siska juga mengonfirmasi bahwa dirinya memang ditahan oleh polisi.

“Benar (ditahan, red), sudah dua minggu lalu,” ucapnya, Rabu (01/05/24).

Meskipun demikian, Cori membantah, penahannya terkait kasus penipuan.

Menurutnya, kerja sama yang ada tidak dapat disebut penipuan karena ada mobil sebagai jaminan yang telah diserahkan sebelum laporan dilakukan.

“Bukan penipuan, bagaimana dinamakan penipuan, padahal kerjasama ini ada. Bahkan mobil kami sebagai jaminan sudah diberikan sebelum dilapor,” ungkapnya.

Reporter: Dewi Wilonna

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *