Humas PT SUL Tanggapi Soal Desakan Hapus Vendor
Bima, MZK News – Humas PT Sul menanggapi terkait desakan Serikat Rakyat Merdeka (SRM) yang mendesak dua perusahaan jagung di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak lagi memakai vendor dalam proses pembelian dan penjualan jagung petani.
Dia mengatakan, terkait desakan teman-teman SRM di Cabang Kampila, Desa Monggo pada Sabtu (6/4) pagi, pihak perusahaan PT SUL sangat menghormati atas aspirasinya. Namun, yang perlu diketahui semua pihak, PT SUL tidak pernah membuat jarak apalagi sampai mengharuskan penjualan jagung petani melalui vendor.
“Jika ada informasi yang menyebutkan bahwa jagung petani mesti masuk melalui vendor dan tidak akan diterima tanpa vendor, maka itu adalah suatu informasi yang tak akurat dan menyesatkan karena PT SUL tidak punya alur seperti itu,” kata Humas PT SUL Moch Isnaini kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (7/4).
Dia menjelaskan, soal keberadaan vendor di PT SUL, itu tak menjadi obyek penghalang bagi petani untuk mensuplai barangnya apalagi sampai membuat anjloknya harga jagung seperti menjadi Isak tangis petani hari ini.
“Petani membawa sendiri pun melalui vendor, tetap saja harga pasaran sama. Tentu sesuai kadar jagung dan bukan dipicu karena adanya vendor,” jelasnya.
Dia mengakui harga jagung musim kemarau kemarin tinggi sekali 6-8 ribu per kilogram. Namun, baru-baru ini tiba-tiba turun dan entah kenapa sebabnya, pihak PT SUL tak mengetahui persis. Sementara petani sangat mengharapkan adanya kenaikan harga jagung musim hujan ini jauh lebih tinggi mengingat pengeluaran petani cukup besar.
“Semoga harga jagung bisa naik dan paling tidak mengimbangi pengeluaran petani,” ujarnya..
Dia menambahkan, PT SUL tetap terbuka untuk semua pihak terutama teman-teman pendemo kemarin untuk sama-sama mendiskusikan hingga adanya solusi atas problematika yang dihadapi petani sekarang.
“Mari kita diskusikan bersama dan kami well come untuk semua itu,” pungkasnya.
Reporter: Muhtar Habe
Editor: Khoirul Anam