Pemberian Bansos di Desa, Kota Sungai Penuh Tidak Tepat Sasaran
Foto: Ilustrasi Perangkat Desa (Sumber Foto: http://Waspada.id)
Sungai Penuh, MZK News – Pemberian bansos di salah satu desa Kota Sungai Penuh diduga tidak tepat pada sasaran. Menurut peraturan, bahwa bantuan dari pemerintah itu diperuntukan bagi warga kurang mampu, janda tua, lansia serta sakit sehingga tak bisa mendapatkan penghasilan.
Hal ini justru berbeda dengan yang ada salah satu desa di Kota Sungai Penuh, karena ditemukan orang berstatus sebagai perangkat desa yang mendapat penghasilan tetap (Siltap) setiap bulan, anak kades dan istri kades diduga menerima bantuan yang sudah bertahun-tahun.
Menurut salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa diduga ada yang beberapa staff dan istri kades tercatat sebagai penerima BST dan ada juga yang mendapat bantuan langsung tunai (BLT DD) termasuk anak kades.
“Orang-orang ini menerima bantuan sudah lama, ya, kalau pun sekarang mereka jadi staff atau status istri dan anak kades, mereka harus mundur dan menolak bantuan karena juknisnya memang tidak boleh mereka menerima, karena itu bantuan orang tidak mampu dan orang terdampak COVID-19,” ungkapnya, Minggu (17/09).
Dirinya juga menjelaskan, bahwa data tersebut diketahui sejak lama, masyarakat sudah pernah mengingat ke kades, dalam musyawarah desa (Musdes) sudah pernah disampaikan juga.
“Sudah pernah disampaikan sama kades tetang hal ini, tapi kades enggan berkomentar, tolong diusut ini, hal ini sama juga dengan korupsi,” kata Sumber.
Selain itu, Sumber lain juga membeberkan, bahwa selain perangkat desa, ada juga keluarga kades menerima bantuan sudah bertahun-tahun dan pernah kami laporkan ke pendamping tidak layak menerima bansos dan selain usulan penghapusan penerima bansos, kami juga mengusulkan agar warga yang berhak bisa terdaftar sebagai penerima bantuan.
“Benar diduga ada beberapa staff desa yang menerima bantuan dinsos sudah bertahun-tahun, hal ini sudah diusulkan, tapi belum ada kepastian,” sebutnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa melalui ponselnya (08525084XXXX) sedang tidak aktif atau di luar jangkauan, hingga berita ini dipublikasikan.
Reporter: Dewi Wilonna
Editor: Khoirul Anam