Infrastruktur Jalan Diduga Gunakan RAB Desa Lain, Kades KAM Bungkam Saat Dikonfirmasi
Foto: Ilustrasi (Sumber: http://pintusatu.co)
Kerinci, MZK News – Kepala Desa Kayu Aho Mangkak, Kecamatan Depati Tujuh, Kerinci diduga melakukan tindak pidana korupsi pembangunan infrastruktur jalan yang bersumber dari Dana Desa dengan mengunakan RAB Desa lain. Selain itu, kegiatan BUMDes diduga fiktif dan masih banyak kejanggalan lainnya.
Menurut salah satu masyarakat setempat yang engan disebutkan namanya, dirinya mengatakan benar ada pembangunan jalan tahun 2021, cuma tidak selesai dan kami tidak tahu berapa anggaran tersebut dan BUMDes nya juga tidak ada.
“Iya bener ada tapi tidak jelas kelanjutannya sekarang,” ungkap Sumber.
Kemudian, dari sumber yang lain juga membenarkan, jika ada informasi RAB yang digunakan RAB jalan Desa lain.
“Iya, menurut informasi RAB yang dipakai Desa Mudik, tapi tidak bisa saya beberkan,” beber sumber.
Aktivis Kerinci Dewi Wilonna merasa sangat geram dengan sikap yang ditunjukkan oleh Kades tersebut. Dirinya mengatakan kalau benar kenapa menolak dikonfirmasi? Kenapa nomor awak media diblokir? Dugaan kuat modusnya banyak penyelewengan dalam laporan pertanggungjawaban dengan penyalahgunaan data.
“Jadi kades jangan alergi wartawan, diduga modusnya mengurangi kualitas agar mendapatkan untung besar, jika benar, pihak kami akan melaporkan hal tersebut,” sebutnya.
Dirinya juga menyayangkan kalau masih ada Kades yang anti dengan kontrol sosial, sesuai dengan Undang-undang KIP Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukan Informasi Publik. Jika tidak bersalah kenapa mesti alergi dikonfirmasi wartawan dan LSM.
“Seharusnya kalau pejabat, terutama Kepala Desa jangan anti dengan wartawan dan LSM, karena wartawan bekerja sesuaikan tupoksinya dan dilindungi Undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,” ujarnya.
Selain itu, dirinya menghimbau kepada Kepala Desa untuk tetap bekerja sesuai prosedur, bisa dipertanggungjawabkan, tidak melanggar aturan dan jangan alergi dengan kontrol sosial, karena dana desa yang dikelola untuk masyarakat bersumber dari negara.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp dengan nomor 08136778xxxx, oleh wartawan, justru nomornya malah diblokir. Kades terkesan tidak ingin dikonfirmasi dan seakan-akan sikap kades menampakkan alergi dengan awak media serta diduga kuat ada manipulasi data yang jelas merugikan keuangan negara, Senin (28/08).
Reporter: Dewi W
Editor: Khoirul Anam