Penampilan Rukti Lakuna Minatani Tutup Gelaran Srawung Teater Jepara
Foto: Penampilan Rukti Lakuna Minatani di acara Srawung Teater Jepara (Foto: IST)
Jepara, MZK News – Tim Creative Teater Jepara (TCTJ) menggelar Srawung Teater Jepara bertempat di Pantai Empu Rancak, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Sabtu (1/7) malam.
Para penonton yang hadir dimanjakan beberapa pementasan oleh para komunitas teater yang ada di Jepara diantaranya seperti sanggar teater Empluk, Eling, Laskar, Gandrung, Lentera, dan Gaperto.
Selain itu juga disambung dengan penampilan yang luar biasa dari Tridathu asal Semarang dan ditutup dengan sajian dari komunitas teater Minatani asal Kota Pati dengan judul Rukti Lakuna.
Rukti Lakuna sendiri memiliki arti merawat ruang kosong, yang merupakan hasil eksplorasi dalam setiap ruang dan waktu. Dengan dimainkan dua aktor wanita Siwi dan Ellisa, mereka bermain dengan khidmat di atas pasir putih Empu Rancak.
Siwigustin salah satu aktor yang menyajikan Rukti Lakuna, menjelaskan bahwa apa yang dirinya tampilkan bercerita tentang kekosongan dalam ruang.
“Setiap orang pasti mengalami kekosongan, dan kami hanya ingin menampilkan bagaimana bentuk kekosongan kami, dan silahkan penonton untuk menerjemahkan sendiri,” ungkap Siwi yang juga merupakan Ketua dari komunitas teater Minatani.
Dirinya juga menambahkan konsep yang dibawa merupakan konsep baru di Minatani.
Siwi juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman Jepara yang sudah menyambut dengan hangat keluarga Minatani.
“Terima kasih juga atas venue yang telah disediakan oleh teman-teman Jepara, dengan iringan ombak dan suasana pantainya,” pungkasnya.
Sementara itu, Didid Endro Ketua 1 Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Jepara menyebutkan bahwa kegiatan Srawung Teater ini menjadi momen untuk menunjukkan taji dari teater Jepara, dan sebagai forum untuk proses pembelajaran dan perkembangan teater Jepara.
“Namun saya merasa kecewa, karena saat diskusi pasca pementasan justru teman-teman pegiat teater Jepara malah tidak mengikuti diskusi tersebut, dan ini menyayangkan sekali bagi saya,” tegas Didid.
Kegiatan diskusi itu pun ditutup tepat pukul 1 malam, dengan pembahasan seputar pertunjukkan teater serta berencana untuk meningkatkan kedekatan antar komunitas di Kota Jepara dan Pati.
Pengirim: Bajuri
Editor: Khoirul Anam