DaerahFEATUREDNewsTOP STORIES

Asik Liburan ke Singapore, Kantor Disperindakop Dipalang Mahasiswa

Foto: Kantor Disperindakop yang dipalang oleh aksi Mahasiswa (Foto: IST)

Morotai, MZK News – Sejumlah mahasiswa Unipas Pulau Morotai Maluku Utara, tergabung dalam Aliansi Morotai Menggugat (AMM) mengepung dan pemalangan Kantor Disperindakop-UKM Pulau Morotai terkait dengan mafia BBM di Morotai.

Aksi front itu, terdiri atas HMI, IMM, LMND, PMII, GMNI, GMKI dan KNPI Pulau Morotai dengan sejumlah tuntutan. Salah satu tuntutan mahaiswa meminta Copot Kadis Perindagkop Mototai, Nasrun Mahasari.

Amatan media ini, sekitar pukul 12.26 WIT aksi massa melakukan pemalangan kantor Disperindagkop menggunakan kayu, dan fasilitas berupa meja dan tempat cuci tangan.

Selain itu aksi massa juga mencabut papan nama kantor Disperindagkop untuk digunakan pemalangan kantor. Mahasiswa juga membakar Ban bekas.

Koordinator Aksi, Faizal Habeba yang juga selaku ketua KNPI Pulau Morotai, menegaskan sejumlah tuntutan ini mendesak Pemerintah Daerah dan pihak penegak hukum Polres Pulau Morotai tangkap mafia BBM.

“Medesak polres menangkap mafia BBM. Polres dan Pemda harus mengawal aliran pertalite di Pulau Morotai hentikan aliran pertamax di pengecer Pulau Morotai. Pemda harus memberikan subsidi BBM pada  masyarakat 88 desa,” desaknya.

Selain itu, kami mahasiswa juga mendesak Pemda agar copot Kadis Perindagkop-UKM.

Meski begitu, Mosi tidak percaya kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan penegak
hukum di Pulau Morotai.

“Pulau Morotai dengan krisis ekonomi yang terbilang cukup membuat gelisah. Bahkan ketika harga BBM naik dengan fariasi
harga. Tetapi Pemda tidak merespon ini sebagai kewajiban institusi pelaksana tugas Negara,” tegas Faizal.

Lanjut, Pemda dalam hal ini Disperindagkop Morotai terkesan membiarkan begitu saja pengecer BBM atau mafia BBM yang memainkan harga.

“Malah puluhan pejabat jalan jalan ke luar daerah (Kota Batam) dengan dalih studi banding,” cetusnya.

Selain itu, mahasiswa juga menepis surat edaran yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini Sekda Pulau Morotai. Namun surat edaran itu tidak berdampak apa-apa.

“Untuk meminimalisir naiknya BBM jenis pertalite pun tidak berdampak apa apa, dan mafia BBM masih saja menjalakan aksinya di Depot-depot,” katanya.

Reporter: Roger Moore (oje)

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *