Modal Semangat Gotong Royong, Masjid Al-Mukhlis Kini Digunakan
Foto: Bangunan Masjid al-Mukhlis (Foto: IST)
Morotai, MZK News – Isak haru mewarnai wajah Warga Desa Gorua, Kecamatan Morotai Utara (Morut). Mengapa tidak, dengan tekat membangun Masjid Al-Mukhlis sejak tahun 2014 silam dengan jerih payah dan upaya warga setempat, akhirnya di Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriyah 2022 ini, warga sudah bisa melaksanakan salat secara berjamaah di Masjid Al-Mukhlis. Dimana lahan seluas 40×40 yang digunakan untuk pembangunan Masjid Al-Mukhlis itu dari wakafan keluarga besar Naba.
Data yang dihimpun media ini, sebelumnya warga Desa Gorua itu melaksankan ibadah di Masjid Nurul Jannah yang dulunya dibangun hanya menggunakan kayu (Papan,red) dengan ukuran masjid 15×10 meter persegi pada tahun 2008, dimana masjid itu dibangun dengan menggunakan suplay dana dari PT Surya, salah satu perusahan yang bergerak di bidang kayu saat masih beroperasi di Kecamatan Morut.
Karena jumlah penduduk semakin padat, Masjid Nurul Jannah dinilai tidak lagi cukup menampung para jamaah sehingga warga setempat pun berinisiatif untuk berembuk dan bersepakat membangun masjid Al-Mukhlis, dimana nama Masjid tersebut diambil dari nama Kepala Desa Tua, Mukhlis Ano yang juga sebagai kepala desa terlama di Desa Tersebut karena menjabat selama 13 tahun.
Menariknya, sebagian dana untuk membangun Masjid Al-Mukhlis itu ternyata hasil swadaya dari semua masyarakat setempat. Bahkan, upah kerja di beberapa pembangunan yang dikerjakan oleh warga setempat itu tidak diambil secara perorangan, tapi semuanya di sweet ke pembangunan Masjid Al-Mukhlis.
Tidak hanya berharap bantuan Pemerintah, namun demi pembangunan Masjid Al-Mukhlis, warga setempat juga dengan ikhlas memberikan sumbangan yang nilainya bervariasi dari Rp100 sampai 200 ribu per Kepala Keluarga (KK).
Begitu juga dengan Pemerintah Desa, di masa Kepemimpinan Kepala Desa (Saat ini sudah Mantan, red) Muhdi Widara, semua perangkat Desa bersepakat untuk menyumbangkan satu bulan gajinya untuk pembangunan masjid Al-Mukhlis.
Mantan Kepala Desa Gorua, Kecamatan Morut, Muhdi Widara, saat ditemui media ini mengaku bahwa perjalanan pembangunan Masjid Al-Mukhlis ini terbilang cukup panjang dan penuh cerita, karena pembangunan masjid tersebut hanya bermodalkan semangat gotong royong (Swadaya, red) dari warga dan pemerintah setempat.
“Masjid dibangun pada tahun 2014-2016, sumber anggaran pertama itu dari anggaran Desa (DD). Jadi di tahun 2014-2015 itu dianggarkan Rp150 juta dan di tahun 2016 Pemdes kembali anggarkan untuk pembangunan masjid sebesar Rp100 juta, namun saat masuk tahun 2017 anggaran masjid sudah di tiadakan. Akhirnya masjid ini sudah tidak bisa dibangun lagi selama 2 tahun sejak 2017-2018. Di akhir tahun 2018 saya mencoba melobi ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Morotai, ternyata ada anggaran, namun disweet ke material lokal dan material toko. Ada juga di tahun 2020 kemarin itu Masjid Al-Mukhlis dapat bantuan dari Pribadi Bupati Morotai berupa Tehel sebanyak 440 DOS,” jelasnya.
Dirinya mengaku terharu dengan partisipasi dan semangat gotong-royongan Warga Desa Gorua, karena hanya dengan modal ikhlas dan semangat sehingga Masjid Al-Mukhlis bisa digunakan saat Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriyah 2022 ini.
“Partisipasi dan antusias warga sangat luar biasa, karena saat waktu kerja di Masjid tanpa harus kita umumkan di Toa Kantor Desa atau pun masjid, warga dengan sendirinya datang. Bahkan masing-masing Kepala Keluarga di Desa Gorua itu siap kerja bangunan di Desa tetangga, tapi dia pe upa kerja dorang (mereka, red) tidak ambil karena yang mereke kerja itu sudah diniatkan untuk pembangunan masjid. Begitu juga dengan petugas kebersihan di Desa, walaupun hanya dengan gaji Rp750 ribu, tapi siap untuk menyumbangkannya,” tutur harunya.
Untuk diketahui, Masjid Nurul Jannah yang merupakan masjid tua di desa tersebut yang berkonstruksi kayu (Papan dan Balok,red) itu hingga kini tidak dibongkar karena bangunan tersebut sudah dijadikan tempat Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang saat ini diberikan nama TPQ Mahmud Repe, dimana nama tersebut di ambil dari nama Imam tua di Desa Gorua, Kecamatan Morut. Dimana pada saat itu yang menjadi imam pertama adalah Imam Mahmud Repe, Kemudian beliau wafat pada 21 Juni 2019. Untuk menggantikan posisi imam pada saat itu Imam Manik Deis ditunjuk sebagai imam Nurul Jannah hingga saat ini di masjid Al-Mukhlis.
Reporter: Roger Moore (Oje)
Editor: Khoirul Anam