Pengemis, Pengamen dan Pedagang Asongan di Pontianak Kian Meresahkan
Foto: Ilustrasi tangan yang sedang meminta-minta di jalanan (Foto: Ist). Sumber foto: PotretNews.com.
Pontianak, MZK News – Aktivitas meminta-minta, mengamen, hingga berjualan barang dagangan di perempatan traffic light kerap mengganggu pengguna lalu lintas Jalan Raya Kota Pontianak, bahkan seringnya nyaris tertabrak kendaraan akibat ulah mereka yang tiba-tiba nyelonong di depan kendaraan.
Menyikapi hal ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang lebih familiar disapa Bang Edi ini menjelaskan, pemerintah kota telah melakukan pembinaan hingga mengupayakan pekerjaan bagi mereka.
“Kita sudah memberikan pembinaan bahkan mencarikan pekerjaan, namun kenyataannya mereka selalu kembali ke jalanan. Karena itu, masalah sosial ini menjadi pekerjaan kita bersama untuk mencarikan solusinya,” ujar Edi, Kamis (17/2/2022).
“Mereka ini ada yang berjalan sendiri atau bekerja di jalanan atas kemauan sendiri dan ada pula yang dikoordinir untuk bekerja di jalanan,” paparnya.
Selain meresahkan pengguna lalu lintas jalan, banyak warga juga mengeluh akan aktivitas sekelompok pengamen dan pengemis dengan bermodal pakaian lusuh masuk ke warung makan, kafe dan tempat-tempat yang ramai dikunjungi.
“Ini sangat mengganggu, terutama pengunjung kami yang sedang menikmati makanannya sangat merasa tidak nyaman dengan kondisi seperti itu,” keluh Dewi, pemilik tempat penyedia makanan dan minuman.
Edi berharap kedepanya ada solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini sembari menghimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan sejumlah uang untuk mereka yang meminta-minta.
“Jangan sampai masyarakat luas terganggu gara-gara adanya aktivitas seperti ini, kalau semakin banyak nanti jadi kumuh dan bagi yang berkeliaran di jalanan berbahaya bagi yang bersangkutan maupun bagi pengguna lalu lintas,” ujar Edi.
Selanjutnya Edi mengatakan, akan segera mengambil tindakan penertiban dengan melakukan pembinaan persuasif dan humanis, mengarahkan yang bersangkutan seoptimal mungkin supaya beralih ke pekerjaan lain yang lebih baik.
Reporter: Jans
Editor: Khoirul Anam