Waket BEM IKIP Gunungsitoli Desak Yaperti, Wujudkan Universitas Nias
Gunungsitoli, MZK News – Pembentukan Universitas Nias merupakan cita-cita dan impian lama masyarakat Kepulauan Nias agar generasi muda Nias mampu bersaing mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan. Seperti yang diketahui oleh masyarakat Kepulauan Nias bahwa pada tanggal 11 Oktober 2021 yang lalu, telah terlaksana Serah Terima SK Universitas Nias oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 1 kepada Ketua Umum Yaperti Nias. Hal ini sangat diapresiasi, karena impian lama ini akhirnya terkabulkan, yakni penggabungan dua institusi/lembaga pendidikan IKIP Gunungsitoli dan STIE Pembnas Nias menjadi satu lembaga pendidikan yaitu Universitas Nias, dibuktikan dengan terbitnya SK dari Kemendikbudristek RI.
Serah Terima SK Universitas Nias kepada Ketum Yaperti Nias sudah berjalan selama hampir 1 bulan, akan tetapi masih belum ada gambaran dan wujud dari Universitas Nias. Hal ini membuat mahasiswa di tataran IKIP Gunungsitoli khawatir dan resah, karena sampai saat ini belum ada realisasi apalagi ada pengoperasian atau KBM secara resmi di Unias.
Melihat begitu banyaknya tumpukan aspirasi mahasiswa tentang Unias ini, maka Wakil Ketua BEM IKIP Gunungsitoli, Krisman Zendrato, angkat bicara dan mendesak Ketua dan Pengurus Yaperti Nias untuk segera memberikan realisasi pengoperasian Unias.
“Serah Terima SK Universitas Nias sudah terlaksana pada tanggal 11 Oktober yang lalu yang diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 1 kepada Ketua Umum Yaperti Nias. Dan saya kira sudah berjalan selama hampir 1 bulan lamanya, tetapi masih belum ada gambaran nyata dari Universitas Nias. Menurut hemat analisis saya, saya melihat bahwa Yaperti Nias kurang serius dan terkesan lambat dan main-main dalam mewujudkan pengoperasian kegiatan belajar mengajar di Universitas Nias,” ujar Krisman Zendrato
Dalam konfirmasi pihak media, Wakil Ketua BEM IKIP Gunungsitoli merasa kecewa akan kinerja Yaperti Nias, tidak seperti dengan YPNS di Nias Selatan, yang seminggu setelah berdirinya UNIRAYA langsung Pemilihan Rektor dan beroperasi, Sabtu, (30 Oktober 2021)
“Saya kecewa melihat kinerja Yaperti Nias. Kalau dibandingkan, sangat berbeda dengan UNIRAYA. Kalau UNIRAYA satu minggu setelah keluar SK, langsung pemilihan Rektor dan beroperasi. Sedangkan UNIAS, sudah hampir mau 1 bulan Rektornya masih belum ditetapkan, apalagi beroperasi. Saya menilai bahwa hal ini terjadi dikarenakan belum ada keseriusan dan ersiapan matang dari pihak Yaperti Nias,” tambah Krisman.
Krisman Zendrato juga mendesak dan mengharapkan Yaperti Nias agar lebih serius dalam mewujudkan pengoperasian UNIAS. Karena hal Ini adalah menyangkut kepentingan dan harapan mahasiswa.
Krisman Zendrato menegaskan, kami meminta agar Yaperti Nias lebih serius dan secepatnya menyelesaikan proses pengoperasian UNIAS agar segera berjalan izin kegiatan belajar mengajar, dan meminta menyelesaikan segala administrasi dan database yang berhubungan dengan mahasiswa, dosen, dan kampus, dan juga pemilihan Rektor Unias. Karna apabila terlalu lama prosesnya, maka akan berdampak kepada mahasiswa, karna sudah mau mendekati akhir semester ganjil.
“Karena mahasiswa bingung ketika mau mengurus administrasi perkuliahan, apalagi bagi mahasiswa yang mau meneliti. Mereka bingung mau berpedoman di mana, berpedoman pada IKIP/STIE atau pada UNIAS. Maka dari itu, dengan tegas kami meminta agar secepatnya UNIAS di realisasikan dan berjalan,” tambah Krisman Zendrato.
Unias merupakan cita-cita lama, dan harapan baru bagi dunia pendidikan. Jangan hanya karena ketidakmampuan Yaperti Nias mengelola dan mengurus izin operasional, mahasiswa jadi korban, dan terkesan seperti narasi yang ada di dalam dongeng.
“Intinya lah, boi ha kece-kece mano. Jangan seperti nasi yang sudah jadi bubur, Akibatnya mahasiswa jadi korban, dan publik menertawakan kita,” tutup Krisman Zendrato.
Reporter: Trisusanto B. Zebua
Editor: Khoirul Anam