Komitmen, Dong!
Oleh: Martha Syaflina, S.E.
(Jurnalis, Editor, Penulis)
Orang-orang yang berkomitmen akan dihadiri oleh sebuah kepercayaan.
Kepercayaan akan dihadiri oleh sebuah kekuatan ikatan emosional.
Melahirkan penghargaan kepada diri sendiri.
Kita tentu pernah menemukan orang-orang yang ketika berbicara itu selalu berbeda setiap hari. Itu membahas satu hal saja. Misalkan, mereka mengajak kita untuk melakukan rapat anggota sebuah organisasi hari Sabtu pukul 16.00 WIB di ruangan kelas di kampus. Disetujui di grup whatsapp saat itu. Esoknya, si pengajak rapat meralat kembali jadwal rapat tersebut alih-alih dia sangat sibuk. Nah, bagaimana perasaanmu?
Kesal? Tentu saja! Menunda hal penting itu sangat beresiko akan lalainya terjalani sebuah program yang sudah dirancang sejak lama. Bagaimana tidak? Setiap perencanaan yang dibuat harus disertai dengan komitmen yang tinggi. Apapun bentuknya dan tantangannya, kamu harus melakukan hal itu.
Banyak orang sukses yang jaya di masa depan hanya menjaga sebuah komitmen. Mereka menjaga hasil yang sudah disepakati bersama sehingga mencapai tujuan secara bersama. Berkembang juga bersama-sama. Bila berbuat apapun juga rapat bersama sehingga mereka menemui sebuah kesuksesan yang sangat berharga.
Ada beberapa komitmen yang saya rasakan selama ini sebagai berikut.
Komitmen terhadap Diri Sendiri
Jangan pernah berharap, kamu akan berkomitmen terhadap orang lain bila kamu belum berkomitmen terhadap dirimu sendiri. Pernah saya mencoba hal ini. Saya membuat perencanaan sendiri untuk organisasi saya sendiri. Lalu, saya menyusun semua hal berhubungan dengannya. Awalnya saya mengatur waktu dengan cermat. Namun, akhirnya buyar sebab tidak berkomitmen dengan diri sendiri sehingga semua rencana jadi kacau dan berantakan.
Komitmen terhadap Orang Lain
Lebih berbahaya lagi bila kamu sudah membuat rencana dengan orang lain tetapi kamu tidak menjalankan sesuai dengan rencana yang kamu dan orang itu susun. Sekelas manajer saja yang mengundang kamu untuk wawancara pekerjaan. Kamu mengatakan akan hadir dalam sesi tersebut. Kamu sudah ditunggu. Akhirnya tidak hadir sama sekali. Ini merupakan sebuah penilaian buatmu.
Komitmen terhadap Organisasi
Sebuah organisasi itu akan maju bila rencana bersama yang sudah disusun dan disepakati terjalankan dengan baik dan rapi. Apalagi bila kamu bekerja di sebuah perusahaan, komitmen kamu sangat diperlukan. Bagi perusahaan, komitmen itu seperti modal utama sebuah kesuksesan mencapai target sebuah perusahaan. Nah, bahaya bukan bila kamu tidak berkomitmen?
“Cita-cita bukanlah takdir, tapi sebuah penunjuk arah. Ia bukanlah perintah, tapi komitmen. Ia tak menentukan masa depan, melainkan wahana untuk menggerakkan sumber daya dan energi bagi usaha membangun masa depan.”
(Peter F. Drucker – Bapak Manajemen Modern)
Peter Ferdinand Drucker seorang penulis dan manajer yang sudah menulis tiga puluh sembilan buku terkait pengetahuan manajemen. Beliau juga seorang ekolog sosial. Beliau berhasil memprediksi kebangkitan Jepang sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kita lihat saja saat ini Jepang benar-benar menjadi salah satu power of economic setelah Amerika dan China. Apa yang dimiliki Jepang? Komitmen!
Bila kamu memiliki sebuah cita-cita yang membuatmu yakin untuk diraih dan dicapai, maka berusahalah untuk berkomitmen dengan hal tersebut. Dengan cita-citamu maka kamu akan belajar komitmen terhadap dirimu sendiri.
Kamu bisa pikirkan sendiri bagaimana sebuah cita-cita itu akan berhasil bila kamu bergerak dan berbuat tidak sesuai dengan rencana yang kamu susun? Semuanya akan gagal dan tidak akan pernah selesai dikejar.
Di saat kamu bekerja di sebuah perusahaan, kita ulang lagi sedikit penjelasan seputar pekerjaan. Kamu akan diminta untuk menyusun rencana dan waktu agar kamu bisa menjadwalkan sebuah pekerjaanmu sehingga selesai tepat waktu. Kamu berusaha untuk berkomitmen sesuai kontrak kerja yang sudah kamu tandatangani dan sepakati dengan pihak perusahaan. Kamu ikuti saja hingga kamu disenangi atasan. Apa hasilnya?
Tentu saja sebuah kepercayaan yang akan melekat kepada atasanmu sebab sebuah usahamu yang sangat berkomitmen. Sebuah kepercayaan akan berbuah kepada penghargaan.
Orang-orang yang sudah diberi kepercayaan, maka mereka berhak mendapatkan penghargaan berupa jenjang karir untuk naik jabatan. Ini hal yang lumrah terjadi di sebuah perusahaan. Begitulah gambaran dari sebuah komitmen.
Paman saya saat ini bekerja sebagai trainer alias pelatih bidang perminyakan di sebuah perusahaan pelatihan dan pengembangan di Jakarta. Beliau dikontrak selama setahun untuk menjalankan tugas sebagai pelatih. Yang dilatih adalah orang-orang yang ingin memperbaharui sertifikasi bidang perminyakan. Banyak juga yang baru-baru dilatih beliau. Beliau orang yang sangat berkomitmen dengan kontrak kerja.
Saat melatih atau mengajar beberapa kliennya, beliau akan menerima berupa snack dan makan siang saat itu. Ketika tidak melatih atau mengajar, beliau tidak mau menerima tawaran makan siang dari perusahaan. Beliau hanya menerima sesuai kontrak kerja yang sudah disepakati. Apa yang terjadi?
Paman saya ditawarkan menjadi seorang manajer. Inilah buah dari komitmen yang melahirkan kepercayaan tanpa batas. Sehingga mendapatkan sebuah penghargaan berupa jenjang karir. Tidak hanya di perusahaan. Banyak hal yang kita dapatkan dari sebuah kata komitmen.
Tidak sedikit juga karyawan-karyawan yang memanfaatkan momen untuk mengiyakan tawaran-tawaran kecil seperti itu dengan alasan bisa berhemat sedikit untuk konsumsi. Tapi, mereka tidak sadar bahwa itu adalah bagian dari melanggar komitmen. Lebih bahayanya itu haram dimakan karena tidak sesuai kontraknya.
Perlu kita ketahui bahwa setiap komitmen yang dijalani harus sesuai dengan kemampuan dan potensi kita. Kita tidak perlu menjadi orang yang sok kuat atau sok bisa mengerjakan semua hal sehingga gampang untuk membuat komitmen yang akhirnya tidak terjalankan satu pun.
Lebih baik sedikit rencana tapi dijalankan sesuai komitmen antar orang yang ada dalam kesepakatan atas rencana tersebut. Tak perlu berambisi terlalu tinggi untuk menjadi terbaik karena sebuah komitmen. Cukup tunjukkan kemampuanmu saat ini untuk menjawab tantangan masa depan yang lebih memintamu lebih dari hari ini.
LATIHAN 2
- Lanjutkan latihan ini di buku yang sudah kamu sediakan di Latihan 1.
- Tulislah komitmenmu terhadap diri sendiri, orang lain, dan organisasimu.
Contoh:
Komitmen terhadap diri sendiri:
- BangunBangun tahajjud setiap malam
- Tidak menunda tugas
Komitmen terhadap orang lain:
- Menepati janji
Komitmen terhadap organisasi:
- Selau hadir rapat tepat waktu.
- Terapkan itu pada dirimu sendiri.
- Lakukan di setiap kegiatanmu.
Sumber: Buku Motivasi dan Inspirasi “Buanglah Waktumu pada Tempatnya” oleh Martha Zhahira El-Kutuby