Pembangunan Pelabuhan Eskpor di Pulau Marotai Belum Ada Kejelasan
Morotai, MZK News – Walau sudah beroperasi kurang lebih 4 tahun, Sentra Kelauatan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Daeo Kabupaten Pulau Morotai masih menggunakan pelabuhan Daruba untuk melakukan ekspor ikan ke Vietnam. Pasalnya, hingga kini SKPT Daeo belum memiliki pelabuhan sendiri. Padahal secara geografis lokasi SKPT Daeo sangat strategis untuk dibangun pelabuhan, karena berhadapan langsung dengan laut lepas samudra Pasifik, Rabu (23/06/2021).
“Kita ada rencana kesitu, cuma masih dalam wacana. Kita rencana pengen bangun pelabuhan ekspor di Daeo, tapi belum bisa dipastikan kapan jadinya. Tapi sudah ada rencana kesitu,” kata Fajar ketika ditemui, kemarin.
Manager SKPT Daeo, Fajar Adi Purnama Field, ketika dikonfirmasi media mengatakan, bahwa memang rencana pembangunan pelabuhan ekspor SKPT Daeo masih wacana. Dan rencana ini sudah ada pembahasan di Kementrian Kekauatan dan Perikanan (KKP) RI. Hanya saja, untuk realisasinya belum bisa dipastikan.
“Sudah sudah ada pembahasan itu di pusat. Salah satu contohnya adalah dengan pendekatan ke PU-PR. Namun untuk saat ini masih dalam pembahasan dipusat dan belum bisa dipastikan jadinya kapan. Untuk program KKP di SKPT Daeo sendiri yang sudah mendekati final saat ini hanya ada dua yakni pembangunan pabrik es kapasitas 200 ton dan pengembangan pasar ikan terpadu di Desa Daruba,” tambahnya.
Menurut informasi yang ada bahwa SKPT tahun ini ada pembangunan pabrik es 200 ton dan pasar Daruba dan untu pasar Daruba belum diketahui kejelasannya, masih perlu konfirmasi lagi ke pusat. Pasar Daruba pantai ini merupakan salah satu bantuan dari Jepan International Cooporation Agency (JICA) juga untuk Pengambangan SKPT
“Pengembangan SKPT di pantai Desa Daruba itu akan segera dibangun salah satu bentuknya adalah pasar ikan terpadu yang konsepnya berupa wisata tepi pantai yang berkolaborasi dengan kuliner. Jadi, perencanaan itu bersamaan pembangunan pabrik es 200 ton, tapi tidak tahu mana yang akan dibangun lebih dulu” pungkasnya.
Reporter: Roger Moore (oje)
Editor: Khoirul Anam