Budayakan Lifestyle Sederhana Meski Pendapatan Naik Berlipat Ganda

Penulis: Dewi Nur Halimah (Guru, Penulis, Observator sosial dan perekonomian)

Pendapatan atau dikenal dengan sebutan income (pemasukan) seyogyanya lebih besar daripada pengeluaran, atau minimal pemasukan sama dengan pengeluaran sehingga arus perekonomian tidak mengalami defisit atau kerugian. Pola managemen keuangan yang baik sangat penting agar perekonomian berjalan dengan baik dan lancar. Pengelolaan yang baik dengan managemen keuangan yang mumpuni akan menghasilkan pola pengaturan keuangan yang baik bahkan surplus sehingga bisa untuk ditabung, investasi, bahkan digunakan untuk berbagi terhadap sesama yang membutuhkan bantuan. Sebaliknya, managemen keuangan yang buruk akan berdampak pada keuangan yang defisit, terlilit hutang, hingga kehidupan penuh dengan tagihan.  

Bagaimanakah pola hidup yang baik bila pendapatan mengalami peningkatan?. Ya, pendapatan berpengaruh besar terhadap perilaku seseorang. Mayoritas orang apabila pendapatannya mengalami peningkatan, maka gaya hidupnya (lifestyle-nya) pun juga meningkat. Sebagaimana contohnya adalah tatkala pendapatan 3 – 6 juta/ bulan, ia sering menggunakan pakaian sederhana dengan harga 100 ribu – 300 ribu. Namun, ketika pendapatannya meningkat menjadi 20 juta/bulan atau bahkan lebih, harga pakaian dan aksesoris yang digunakan menjadi lebih mahal dan branded yang bernilai jutaan. Ini merupakan contoh dari gaya hidup konsumtif (expensive lifestyle) seiring kemajuan pendapatan.

Berdasarkan teori ekonomi, perubahan perilaku tersebut diakibatkan oleh elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan merupakan perubahan permintaan yang diakibatkan perubahan pendapatan konsumen. Ada keterkaitan erat antara pendapatan seseorang dengan tingkat konsumsi atau permintaan atas suatu barang tertentu. Namun semua kembali pada kebijakan (kepribadian) masing-masing dalam menyikapi elastisitas pendapatan. Ada yang ketika mengalami peningkatan pendapatan lantas gaya hidupnya menjadi konsumtif dan ekslusif. Ada pula yang mengalami peningkatan pendapatan berlipat, namun tetap bergaya hidup sederhana seperti penghasilan sebelumnya.

Lalu bagaimanakah pola hidup yang baik seiring peningkatan pendapatan?. Pola hidup yang baik adalah pola hidup sederhana. Seberapa besar peningkatan pendapatan, gaya hidup tetap sederhana. Alangkah bijaksananya bila kita menggunakan skala prioritas kebutuhan untuk menyikapi elastisitas pendapatan. Dengan adanya skala prioritas kebutuhan, maka kita dapat mengontrol pengeluaran dengan baik. Mana yang termasuk kebutuhan primer yang harus terpenuhi, mana yang termasuk kebutuhan sekunder, dan mana yang termasuk kebutuhan tersier. Ketika penghasilan meningkat, bukan gaya hidupnya yang ditingkatkan, melainkan investasi, tabungan, dan sodaqohnya yang ditingkatkan.

Kehidupan yang sederhana dan dipenuhi rasa syukur akan mendatangkan kebahagiaan yang hakiki. Sebaliknya kehidupan yang boros dan penuh foya-foya akan mendatangkan penyesalan di hari tua. Pengelolaan keuangan dengan baik dengan mengontrol pengeluaran sangat berpengaruh pada masa depan. Investasi dan menabung adalah simpanan untuk masa depan, sebab kita tak pernah tahu kapan ada kebutuhan mendadak dan harus terpenuhi saat itu juga, sehingga dengan adanya investasi dan tabungan akan membantu kita untuk memenuhi kebutuhan. Sodaqoh atau berbagi terhadap sesama akan meringankan beban hidup orang lain. Tatkala kita membantu meringankan beban hidup oranglain, maka kebahagiaan batin pun kita dapatkan. Bijaksana mengatur pengeluaran seiring meningkatnya pendapatan adalah kunci keberhasilan managemen keuangan.       

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *