DaerahNewsPuisiRegionalSastra KitaTOP STORIES

Melalui Puisi, Penyair Sulaiman Juned “Merajah” Pandemi

Padangpanjang, MZK News – Pandemi Covid-19 yang belum juga memperlihatkan tanda-tanda berakhir menyemakkan pikiran penduduk bumi. Bagi yang kreatif, meski berada di rumah saja, dipastikan bakal melahirkan banyak inspirasi.

Di antara sekian banyak kreator yang kreatif itu adalah Sulaiman Juned. Ia penyair, doktor seni teater, sutradara dan aktor, juga pendiri Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang.

Tahun ini, Sulaiman Juned merilis buku puisi terbarunya berjudul “Rajah” dan merupakan target tahunan yang ia siapkan: “satu tahun satu buku”. Di ranah kepenyairan, ia penulis produktif dan aktif di berbagai kegiatan seni dan sastra.

“Buku puisi ‘Rajah’ ini telah menjadi buku tunggal yang ke-15 karya saya,” ujar Sulaiman Juned yang juga Ketua Jurusan Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Selasa (20/10/2020), di Padangpanjang.

Bagi Sulaiman Juned, menulis buku adalah jalan untuk memperkenalkan budaya, membuat seseorang tetap berpikir, dan akan terus berkarya dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

Ia mengungkapkan, buku puisi “Rajah” berisi 58 puisi yang menceritakan kisah perjalanan, doa yang disanjungkan untuk kebaikan dan kejahatan bagi alim ulama. Sebagai penulis, Sulaiman Juned seakan-akan mengembalikan doa yang pernah ada di kampung halamannya (Aceh) seperti memulangkan, membalikkan keadaan agar tetap mengingat apa yang pernah dilakukan untuk melawan santet atau pengobatan kepada orang lain.

“Buku ini niatnya akan diluncurkan sekaligus didiskusikan pada akhir bulan ini, Sabtu, 31 Oktober 2020 melalui aplikasi Zoom Meeting,” kata Sulaiman Juned.

Untuk membincangkan puisi-puisi di dalam buku “Rajah”, papar Sulaiman Juned, ia mengundang beberapa narasumber, yaitu Dr. Sahrul Nazar, S.S., M.Si. (Kritikus dan Dosen Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang), Mustafa Ismail (Penyair, Redaktur Budaya Koran Tempo Jakarta), dan Muhammad Subhan (Penulis, Editor dan Pegiat Literasi Sumatra Barat). Acara dipandu moderator Ubai Dillah Al Anshori (Penyair dan Redaktur Budaya Harian Rakyat Sumbar).

“Harapannya, peluncuran dan diskusi buku ini berjalan dengan lancar. Keadaan saat ini tidak membuat kita untuk berhenti berkarya. Dalam keadaan bagaimana pun kita bisa berkarya, selagi masih bisa berpikir,” tambah Sulaiman Juned.

Berikut salah satu penggalan puisi karya Sulaiman Juned yang termaktub di dalam buku puisi “Rajah”.

(kurajah
kurajen
puleh nyoe
teuka laen)

aku
sedang mengaduk-aduk angin
gerimis-hujan-panas-terik-bara-api-bertarung
di ruang kepala. Menambatkan
puisi pada kabut

: gigilnya merajah jiwa.

Buku puisi “Rajah” karya Sulaiman Juned diterbitkan salah satu penerbit independen di Pekanbaru bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang. (*)

Reporter: Fitrah
Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *