Kehilangan
Oleh: Pratiwi Setiadi (Mahasiswi PPKn UNP)
Editor: Alvin Hanevi
Pagi yang begitu indah
Dengan mentari jelas terlihat di iringi awan yang biru
Semuanya tanpa begitu sederhana tapi sangat berarti
Berjalan terus berjalan hingga sampai ketujuan yang ingin dikerjakan
Tapi.., hati tak setenang dan secerah mentari
ada gejolak yang menandakan kabar buruk
aku selalu optimis, berfikir sehat seolah olah tidak akan ada hal buruk yang terjadi
Deg… jantungku terus berdetak kencang
teringat garisan wajah perempuan yang sangat kucintai yang biasa ku panggil “Mama”
Hatiku sedih.
Bingung, hilang, pudar, aku tidak tahu apa yang akan terjadi
Oh Tuhan…
Ada apa dengan diriku ? atau bahkan dengan mamaku ?
Ah semoga saja itu hanya ilusi yang terus melintasi pikiranku
Nikmati saja mentarinya dulu
Mentari yang indah, begitu dengan hari hariku bersama mama
bercanda gurau, layaknya seperti dua sahabat yang tak akan terpisah
Hari demi hari mentari terus meredup
Keindahan yang begitu terus memancar kini perlahan sudah mulai hilang
Tuhaaannn…
Aku kehilangan sosok mentari didalam hidupku
Kehilangan yang membuatku jatuh tertatih tak tahu arah
Aku menangis
Aku menangis memanggil mama dan mempunyai harapan yang besar untuk selalu bersama
Tapi aku sadar, mentari yang indah hanya sesaat, keindahan akan diganti oleh gelapnya malam
Mungkin sekarang giliranku untuk menikmati kegelapan
Kegelapan yang terus membawaku di antara kesedihan dan keikhlasan.
Berharap semuanya akan kembali cerah, dan aku terus belajar untuk mengikhlasan.