NasionalNewsTOP STORIES

PC Perisai-Jaktim dan Ismahi Korwil-Dki Menyikapi Kebobololan Sistem Data Kementrian dan BIN

Jakarta, MZK News – Akhir-akhir ini banyak permasalahan yang muncul ditengah pandemi Covid-19, disamping ekonomi negara yang bisa dibilang merosot ditengah pandemi Covid-19, ada hal penting yang perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah beredar di media Internasional maupun lokal terkait dengan adanya dugaan pembobolan sepuluh sistem jaringan internal Kementrian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara, Kamis, (16/09/2021).

Ali hasan mengatakan (Kiri) kabar tidak sedap ini muncul para peretas China telah membobol sepuluh sistem jaringan internal Kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).

Hal itu diungkapkan oleh sekelompok peneliti keamanan internet milik The Record, Inskt Group.

Mulanya tim peneliti Insikt telah menemukan peretasan sejak Maret 2021. Pengungkapan itu ketika para peneliti mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, dioperasikan grup Mustang Panda, berkomunikasi dengan host di dalam jaringan pemerintah Indonesia.

Penemuan kejanggalan itu dikaitkan oleh peneliti Insikt, terkait adanya penyusupan dari Mustang Panda, hacker China yang dikenal dengan spionase siber dengan target Asia Tenggara.

Peretasan itu memungkinkan mereka melakukan pengendalian sistem yang disusupi oleh malware dan menerima data curian dari jaringan target. Malware PlugX merupakan aplikasi backdoor yang bisa mengambil alih sepenuhnya komputer yang diretasnya.

Di mana, pengirim malware dapat mengendalikan dan megirim sejumlah perintah dari jarak jauh. Seperti penangkapan password pengguna dan bahkan bisa melakukan kerusakan akun pengguna sehingga akan menimbulkan kerugian secara pribadi.

Insikt Group meyakini masih bisa mendeteksi bahwa jaringan internal yang sebelumnya dibobol masih tersambung dengan server Mustang Panda.

Sejauh ini, Insikt Group belum bisa mengetahui target apa yang diinginkan para hacker China membobol jaringan internal kementerian/lembaga pemerintah Indonesia. Mereka juga tidak menyebut secara detail kementerian/lembaga apa saja yang diretas.

Kabarnya, Insikt Group sudah melaporkan penyusupan itu ke pemerintah Indonesia pada Juni dan Juli lalu, tetapi tidak mendapat umpan balik.

Faisal Mahtelu (Kanan) menyebut, hal ini pun mengundang perhatian serius dari Ketua Ismahi DKI, Ical yang menyesalkan keterulangan bobolnya sistem sejumlah lembaga dari serangan peretas luar negeri. Setidaknya 10 kementerian/lembaga diduga disusupi kelompok peretas China dengan julukan Mustang Panda.

Ia minta pemerintah serius dalam melakukan pengamanan situs dan data di Indonesia.

“Kasus pembobolan jutaan data telah berulang kali namun pemerintah dalam hal ini BIN Dan jajarannya Deputi Siber dan Deputi teknologi sebagai Lembaga leading sektor yang bertanggungjawab terhadap data dan informasi seperti macan ompong. Aumannya kencang tapi tidak bisa menggigit. Kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya,” tegasnya dalam keterangan tulis, kamis (16/9/2021).

Sebuah catatan lain juga diberikan Ali Hasan mengenai maraknya serangan peretas berasal dari China. Menurutnya, serangan secara massif di berbagai negara yang menjalin kerjasama ekonomi seperti Indonesia saat ini penting untuk diperhatikan.

“Indonesia bekerja sama dengan China di bidang ekonomi, namun menjadi aneh ketika data-data strategis di Kementerian dan Lembaga disasar oleh hacker China. Apakah ini murni peretasan untuk tujuan prestise dan ekonomis bagi nama kelompok hacker ataukah peretasan ini terjadi secara terstruktur dengan tujuan selain ekonomi,” kata Ali Hasan Pimpinan cabang Perisai Jaktim

Dengan ini kami dari Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia Korwil Dki-jakarta & Pertahanan Idiologi Syarikat Islam cabang Jakarta Timur kemudian meminta pertanggungjawaban pihak pihak terkait. Dalam hal menjelaskan bagaimana kebenaran dari informasi yang beredar di media sosial hari ini terkait dengan pembobolan yang dilakukan oleh para hecker China terhadap beberapa lembaga yang ada di Indonesia.

Reporter: S Erfan Nurali

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *