Kasus Covid-19 Meningkat, Jepang Perpanjang Lockdown
Jakarta-Tokyo, MZK News – Jepang memutuskan untuk memperpanjang masa pembatasan kegiatan warganya karena adanya peningkatan kasus Covid-19 yang lebih dari 70% dari total populasinya. Informasi ini disampaikan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Kamis (5/8/2021).
Namun, penguncian dalam pembatasan yang dilakukan oleh Jepang berbeda dengan penguncian yang ada di negara-negara lain. Dalam hal ini, Jepang menerapkan aturan yang meminta masyarakatnya untuk menahan diri dan menerapkan protokol kesehatan. Tidak sepenuhnya dikunci dan dibatasi. Proses penguncian ini disebut lockdown-lite.
Beberapa anggota parlemen sudah meminta untuk menerapkan penguncian ketat, namun setiap disebarkan aturan tersebut akan menimbulkan kontroversial dari berbagai kalangan, sehingga pemerintah hanya menerapkan penguncian dengan standar-standar yang masih bisa melonggarkan masyarakat.
“Penguncian gaya barat tidak sesuai dengan Jepang. Kita harus tingkatkan vaksinasi,” kata Suga.
Seperti yang sudah diinfokan pemerintah Jepang yang dikutip dari Reuters Jum’at, 6 Agustus 2021, kasus baru nasional Jepang mencapai 15.000 per hari untuk pertama kalinya minggu ini. Tokyo berada di bawah keadaan darurat keempat.
Oleh sebab itu, pemerintah meminta agar berbagai fasilitas ditutup, seperti gym, bioskop, bar, dan toko besar yang menjual barang-barang yang kurang penting atau bukan pokok. Termasuk sekolah yang pada awalnya dibuka, sekarang ditutup.
Reporter: Martha Syaflina
Editor: Khoirul Anam