FEATUREDPuisiSastra Kita

Budak Syahwat

Oleh: Dewi Nur Halimah  

Aku…

Mengaku beriman

Nyatanya, imanku setipis helaian kain kafan

Digoda perempuan cantik

Hatiku terlena, mataku terpana

Disapa kemiskinan, aku takut kelaparan

Dimanakah Tuhan?

Kenapa aku menuhankan makhluk?

Atas nama kemiskinan, kecantikan, kekayaan, dan jabatan?

Bukanlah kafir orang lain yang Kutakutkan

Bukan…

Bukan…

Tapi kafir diri sendiri

Menjadi budak syahwat lebih menyeramkan

Mengaku takut Tuhan

Nyatanya solat keteteran

Mengaku hamba bertaqwa…

Nyatanya sering berdusta…

Menjual ayat Tuhan sebagai kedok kebaikan

Budak syahwat menyapa….

Menawarkan kemewahan dunia

Terlena, terbuai carut marut dunia

Musuhku adalah diriku sendiri

Saat syahwat menjelma membujukku

Aku yang meng-Aku-kan diri

Hamba yang lalai pada maqom

Menjadi budak syahwat

Menuruti keinginan dibalik kemerlapan dunia

Kebijakan atas nama rakyat sebagai ahlibi

Aslinya untuk kepentingan sanak famili

Keputusan atas nama kemaslahatan

Hakekatnya mengeruk harta kekayaan

Aku…

Aku budak syahwat

Yang terlena dibuai jabatan

Meringis di atas kemiskinan

Merintih bila kelaparan

Kecantikan lambang keangkuhan

Aku…

Kepanjangan tangan Tuhan

Yang lalai dibuai rayuan setan

Mengatasnamakan Tuhan dalam keserakahan Mengais iba dalam kesengsaraan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *