Dewi Febriani: 95% Pelaku UMKM Indonesia Adalah Perempuan
Jakarta, MZK News – Ketua Umum Formula Indonesia Maju dan Koordinator Ekspor Kopi Indonesia Dewi Febriani mengatakan 95% pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Hal ini disampaikannya dalam diskusi publik yang diadakan oleh Harmonisasi Kopi Indonesia (HKI) dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Senin (8/3/2021) melalui zoom.
Acara diskusi publik ini diadakan oleh Tim Pelaksana Harmonisasi Kopi Indonesia (HKI) 2021 yang terdiri dari PT Karawang Nusantara Jaya, KADIN Karawang, dan Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI), serta Formula Indonesia Maju dan Indonesia Association of New South Wales.
“Kita sudah mencatat bahwa 95% pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Apalagi pengusaha kopi,” ujar perempuan yang biasa dipanggil “Ibu Feby” ini.
Tidak hanya itu, perempuan di Indonesia sungguh sangat berperan penting dalam dunia usaha. Terutama di dunia usaha jasa. Feby juga menyampaikan, perempuan Indonesia sangat banyak kiprahnya di dunia jasa sehingga bidangnya memang keterampilan.
“Pelaku usaha perempuan terbanyak di Indonesia adalah kebanyakan di dunia jasa. Beberapa dari mereka juga menjadi petani kopi,” lanjut Feby.
Hal ini dijelaskan kembali oleh Feby bahwa wanita Indonesia penyumbang ekonomi bangsa pelaku umkm 50% lebihnya perempuan dengan rasio 99,99% dari 64 juta pelaku UMKM data 2018 sedangkan data 2020 pelaku UMKM meningkat pada fase pandemi Covid-19 dikarenakan dibatasinya sosialisasi, lebih kurang peningkatan UMKM bisa mencapai 30% yang didominasi perempuan hampir mencapai 70% nya pelaku UMKM adalah perempuan. Jadi, peranan perempuan dalam sektor ekonomi terutama pelaku usaha sangat berpengaruh besar di Indonesia.
Dalam TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) per Februari 2020, TPAK perempuan mengalami penurunan 94 poin dari asumsi rasio 54,06 %, sedangkan rasio tahun 2019 sebesar 55,50 %.
“Jadi, besar harapan saya wanita Indonesia bisa berkontribusi lebih besar lagi ke depan dan diberi kesempatan lebih banyak lagi dengan pembinaan mandiri untuk perempuan-perempuan Indonesia ke depannya agar bisa membantu dan berperan pada ekonomi terkecil dalam rumah tangganya atau pun terbesar pada sumbangsih pada peranan ekonomi Indonesia.
Menurut data BPS 2020, perempuan berjumlah 133,54 juta atau 49,42 % dan laki-laki berjumlah 136,66 juta atau 50,58%, melihat data tahun 2020 tersebut proporsi perempuan terhadap total pekerja menurun dari 38,66 % menjadi 38,53% dan terbanyak pekerja perempuan berperan dibidang tenaga usaha jasa.
Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha. UMKM tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara itu sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.
Senada dengan Feby, Eko Novi selaku Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Profesi dan Dunia Kementerian PPPA juga mengatakan bahwa keterampilan jasa terutama sebagai petani kopi sangat banyak digeluti oleh perempuan. Sehingga, data di atas bisa diajdikan acuan untuk meningkatkan peran perempuan di sektor perkopian Indonesia.
Reporter: Martha Syaflina