ArtikelEnjoy it!HolidayTOP STORIES

Geopark Silokek, Taman Dengan Berbagai Sejarah

Geopark Silokek berkaitan tentunya dengan taman Bumi yang dilindungi serta menjadi warisan Geologi. Taman yang mampu menopang Ekonomi masyarakat.

Geopark Silokek adalah salah satu Geopark yang ada Di Indonesia. Berada di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat dengan luas 130.000 Ha/1300 Km2. Geopark Silokek ini sudah ditetapkan sejak November 2018 oleh Komite Nasional Geoprak Indonesia. Geopark Silokek terbentuk oleh patahan laut akibat guncangan Tektonik pada kisaran 350 juta tahun lalu dan sampai sekarang patahannya pun masih terlihat jelas dengan bentukan tebing-tebing tinggi yang menjulang di sepanjang perjalanan menuju kawasan Geopark Silokek.

Dalam perjalanan menuju destinasi wisata taman bumi ini, kita disuguhi dengan bentangan alam yang indah penuh pepohonan nan sejuk, bentangan sungai aliran Batang Kuantan yang di penuhi bebatuan besar yang juga berusia ratusan juta tahun, berbagai jenis bebatuan Geologi yaitu batu Gamping (karst), batu Granit, batu Sedimen dan banyak jenis bebatuan lainnya yang juga masih diteliti oleh para ahli.

Gowa atau sering disebut Ngalau Basurek (surat) dengan hiasan Stalaktit dan Stalagmit yang berumur jutaan tahun serta hamparan pasir putih di tepian sungai Batang Kuantan. Bahkan Geopark Silokek juga terdapat dermaga yang digunakan sebagai pusat perdagangan, pedagang yang datang pun mulai dari daerah sekitar seperti Indragiri, Riau dan Malaka

Dimulai dari masuknya peradaban Islam pertama kali ke Kabupaten Sijunjung yang bertempat di Kecamatan Sumpur Kudus yakni di Tabek Syahadat, dengan berbagai bukti sejarah yang ditinggalkan .

Sejarah yang sangat memilukan juga pernah terjadi di wilayah Geopark Silokek tepatnya pada rentang bulan September tahun 1943 -1945, dikutip dari wikipedia.org yaitu pembuatan jalur kereta Api dari Silokek ke Logas Riau/Pekanbaru, sebanyak 80.0000 dari 102.300 orang yang didatangkan dari Jawa untuk menjadi kerja paksa / Romusha meninggal dunia dan ditambah 700 orang tawanan perang Eropa yang meninggal karena diikutkan sebagai pekerja paksa/Romusha Jepang. Sejarah itu dibuktikan dengan peninggalan Lokomotif Uap di jorong Siluka Kenagarian Durian Gadang Kabupaten Sijunjung.

Pembuatan jalur Kereta Api itu dibuat untuk mengangkut hasil batu bara dari Sawahlunto ke Logas Pekanbaru, Riau.

Karena banyaknya nilai histori yang terkandung dalam kawasan Geopark, pemerintah Kabupaten Sijunjung sangat bertanggung jawab untuk melindungi kelestarian, budaya dan nilai sejarah yang terkandung didalam kawasan Geopark Sijunjung.

Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten sijunjung selalu menggebrak sisi pembangunan Pariwisata Geopark Silokek dengan berbagai hal dan macam- macam bentuk kegiatan fisik maupun non fisik. Disamping itu pembangunan wisata diwilayah Geopark Silokek juga akan mempengaruhi pemasukan atau ekonomi masyarakat di Kabupaten Sijunjung tentunya.

Penulis : Chris Gangga Lala Pari
Editor: Elsima Nainggolan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *