Politik Last Minute Ala Partai PDI Perjuangan
(Sumber foto: http://Serangnews.com)
Oleh: Alvin Gumelar Hanevi, S.Pd.
Beberapa bulan belakangan ini, publik disuguhkan dengan aksi para aktor elit partai politik yang melakukan penjajakan untuk melakukan koalisi jelang Pemilu 2024.
Pertengahan tahun lalu kita dikejutkan dengan terbentuknya koalisi antara Partai Golkar, PAN, dan PPP yang diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu. Kemudian secara berurutan mulai terbentuk Koalisi Indonesia Bangkit yang diinisiasi oleh Partai Gerindra dan Partai PKB serta yang terbaru wacana koalisi yang akan dibentuk oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Melihat gerak-gerik masing-masing partai politik di atas mengindikasikan mereka siap memanaskan mesin partai guna menghadapi Pemilu 2024. Dari sekian Partai yang sudah secara gamblang mulai melakukan penjajakan, sejauh ini hanya Partai PDI Perjuangan yang sebagai partai pemenang pada dua periode pemilu ini yang belum melakukan aktivitas atau pergerakan politik.
Berdasarkan aturan di dalam Parlemen Threshold dan Presidensial Threshold 20%, sejatinya Partai PDI-Perjuangan bisa mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden tanpa melalui proses koalisi karena pada periode sebelumnya PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dan jumlah kursi DPR yang berada di atas 20%.
Namun, eskalasi politik tiap hari kian meningkat. Nama-nama beken digadang gadang akan dicalonkan oleh Partai PDI Perjuangan. Pertama ada Ketua DPR RI Puan Maharani yang memiliki peluang yang sangat besar untuk dicalonkan sebagai Calon Presiden dari Partai PDI-Perjuangan. Hal ini karena Puan Maharani merupakan putri dari Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya yang kedua ada Ganjar Pranowo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sebagai kader Partai PDI-Perjuangan, Ganjar memiliki tingkat elektabilitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Puan Maharani.
Berdasarkan hasil penelitian dari Charta Politica menempatkan posisi Ganjar Pranowo sebagai kandidat Calon Presiden yang memiliki elektabilitas nomor satu. Walaupun memiliki elektabilitas yang tinggi tetap tiket capres berada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai berlogo Banteng tersebut.
Mempunyai dua kandidat calon yang akan diusung oleh Partai PDI Perjuangan sejatinya membuat Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri harus memutar otak untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan sebagai capres dari Partai PDI-Perjuangan.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda dari Ketua Umum Partai PDI-Perjuangan untuk mengumumkan siapa kandidat calon presiden. Beredar kabar bahwa PDIP akan mengumumkan kandidat capres pada Januari mendatang ketika memperingati HUT Partai PDI-Perjuangan. Ketika dikonfirmasi ulang, saat ini PDIP hanya fokus untuk menyelesaikan tanggungjawab dan pekerjaan Jokowi sebagai presiden yang juga merupakan Kader partai PDIP. Hal ini diamini langsung oleh Kader Partai PDI-Perjuangan lainnya yaitu Arya Bima.
Melihat geliat di atas, berembus kabar bahwa Megawati Soekarnoputri akan memainkan strategi politik last minute untuk menentukan siapa kandidat calon presiden sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya ketika memilih Jokowi sebagai calon presiden.
Menarik disimak siapa kandidat calon presiden dari Partai PDI-Perjuangan? Puan Maharani atau Ganjar Pranowo? Yang jelas semua keputusan ada ditangan Megawati Soekarnoputri. Sekian.