ArtikelPendidikanTOP STORIES

Transformasi Pendidikan Digital: Pentingnya Guru Menguasai Metode Pengajaran Masa Kini

Oleh: Ahmad Rifa’i, S.Ag. (Guru SMAN 1 Sungai Loban)

Di era digitalisasi saat ini, banyak hal yang kita saksikan. Semuanya tentang penggunakan teknologi yang canggih bahkan luar biasa dalam melakukan apapun. Bahkan, beberapa teknologi tersebut juga menciptakan kehidupan yang baru bagi berbagai bidang. Salah satunya bidang pendidikan.

Kehidupan baru yang dimaksud adalah kehidupan yang dulunya memakai metode yang manual, lalu saat ini lebih ke digital atau dunia dalam jaringan (daring). Ini juga merupakan salah satu cikal bakal untuk memajukan teknologi pendidikan ke depannya dimana guru hanya berfungsi sebagai pengawas bukan pengajar atau pendidik. Apalagi perubahan ini juga didukung oleh perubahan dunia yang mewajibkan banyak orang untuk menjaga jarak akibat Covid-19.

Banyak hal yang sudah berubah sejak masa pandemi Covid-19 yang lalu. Hal yang paling terasa sekali pada pengubahan metode belajar dari yang semua tatap muka hingga sekarang bisa jarak jauh melalui video conference dengan aplikasi khusus. Sehingga, praktek pun siswa juga direkam melalui ponsel yang punya fitur kamera. Inilah yang disebut dengan transformasi digital dalam bidang pendidikan.

Tidak hanya itu, terkait peran guru dalam dunia pendidikan sekarang juga lemah. Sistem-sistem yang terbentuk seolah-olah membuat guru tidak kreatif, sebab tidak langsung mempraktekkan di kelas. Padahal, kurikulum saat ini mewajibkan untuk lebih banyak praktek dan mengajak siswanya untuk melakukan hal-hal pengembangan di dalam dan luar kelas.

Salah satu bentuk tidak kreatifnya guru yaitu dengan lemahnya penggunaan teknologi. Sebagian guru muda tentu sudah familiar dengan teknologi sekarang, bahkan mereka sering ­update info. Namun, untuk guru-guru yang tua itu akan susah. Mereka cederung kurang respon dan respek dengan perubahan akibat sudah terlalu nyaman dengan metode lama. Ini akan menjadi kendala bagi dunia pendidikan.

Kendala tersebut tidak hanya dialami di Indonesia, di negara Eropa dan Amerika juga mengalami kendala yang sama dimana mereka mempunyai banyak guru yang sudah mendekati masa pensiun namun dipaksa untuk memakai laptop atau teknologi masa kini, ini sungguh merepotkan mereka. Nah, dalam hal ini, peran guru muda harus lebih ditingkatkan. Sudah seharusnya menjadi tujuan utama Kementerian Pendidikan dalam membangun transformasi pendidikan digital di Indonesia ke depannya.

Di samping itu, para guru muda sudah selayaknya dibekali oleh pihak regulator atau pemerintahan, sehingga mereka maksimal dalam memahami konteks perubahan ini. Tujuannya, secara global untuk mencapai kesetaraan. Sebab, ke depannya, belajar di ruangan kelas akan segera menghilang, lebih kepada mengajar di mana saja dan kapan saja menggunakan teknologi digital dalam jaringan.

Berdasarkan hal tersebut, para guru harus mempunyai banyak metode dalam mengajar dalam jaringan atau jarak jauh. Berbagai metode yang kreatif untuk mengajar juga sangat perlu ditekankan kepada guru muda. Tujuannya, agar dengan adanya teknologi digital ini, siswa tidak bosan dan tidak menyepelekan. Dulu istilah menyenangkan itu seperti belajar sambal bermain. Nah, bisa saja guru membuat game-game di aplikasi tertentu untuk siswanya agar tidak bosan. Aplikasi tersebut isinya materi pelajaran saat itu.

Tidak hanya itu, ada juga yang menggunakan sistem pembelajaran melalui video, ini juga sangat membantu siswa dalam memahami materi. Sebab, saat ini anak-anak cenderung lebih ke aktivitas menonton video dibandingkan membaca, jadi guru bisa merekam materi yang mereka jelaskan kepada siswanya melalui video-video menarik.

Cara membuat video itu lebih menarik, dengan menambahkan gambar-gambar yang sesuai deskripsi materi yang disampaikan. Selain itu, bisa diperkaya dengan ilustrasi-ilustrasi yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Saat ini, tidak sulit untuk mencari gambar-gambar yang akan digunakan untuk membuat video-video tersebut menarik. Beberapa mesin pencari bisa digunakan untuk menyeleksi dan memilih berbagai gambar tersebut. Sehingga, guru bisa lebih kreatif dan menyenangkan.

Nah, para guru-guru tua mereka kesulitannya dalam hal ini. Memodifikasi metode pembelajaran. Merancang scenario video serta mengedit video tersebut. Lalu, juga mereka juga mempunyai akses terbatas dengan pemakaian alat teknologi tersebut. Bisa dibilang untuk memakai aplikasi pesan singkat atau whatsapp saja mereka masih kewalahan. Apalagi untuk meminta mereka agar bertransformasi ke digital secara utuh dalam waktu dekat.

Jadi, untuk kelancaran pembelajaran perlu juga adanya edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan untuk para guru yang masanya sudah tidak muda lagi. Ini juga sebagai bentuk dukungan untuk transformasi digital yang akan dihadapi ke depannya. Teknologi akan selalu berkembang. Semua orang wajib menyiapkan diri dalam hal apapun. Apalagi guru, harus bersiap menyambut generasi digital terbesar di masa depan. Semua pembelajaran akan diterapkan menggunakan teknologi tertentu dan semua orang akan dipaksakan paham dengan apa yang sudah dibuat oleh pengembang teknologi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *