Peran Kurikulum Merdeka dalam Pengembangan Minat Siswa
Oleh: Marlina Akhmayanti, S.Pd.SD. (Guru SDN 1 BATUAH)
Pendidikan saat ini semakin hari semakin menampakkan eksistensinya. Terutama dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dulu, siswa-siswi ini ada yang namanya tinggal kelas jika nilainya tidak mencapai batas nilai minimum yang diminta oleh guru atau dinas pendidikan. Namun, sekarang siswa-siswi ini tidak boleh lagi tinggal kelas. Mereka akan dibina dan dibimbing sesuai minat dan bakatnya ketika belajar di sekolah tersebut.
Kurikulum merdeka ini bermaksud untuk membebaskan anak atau memerdekakan pelajar agar bisa belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing. Sehingga, nantinya mereka akan menempuh dunia kerja juga sesuai minat dan bakatnya. Tidak lagi harus dipaksakan masuk jurusan A, B, dan C. Nah, sejak awal atau tingkat dasar, anak-anak sudah diasah kemampuannya dalam memunculkan minatnya di sekolah.
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim juga sudah mengatakan bahwa siswa-siswi ini mempunyai minat yang luar biasa jika diasah dengan baik. Misalnya, Siswa A mempunyai minat dalam bidang sains. Nah, munculnya minat sains tersebut ketika dia di kelas 4 SD. Sementara, selama kelas 1 sampai kelas 3, dia sering mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Dalam hal ini, guru tidak boleh membuat dia tinggal kelas. Siswa A harus tetap naik kelas hingga terlihat minatnya di kelas 4 SD tersebut. Inilah yang diinginkan oleh Kurikulum merdeka tersebut.
Selain itu, untuk menerapkan kurikulum merdeka, guru juga harus terampil dan kreatif dalam membimbing siswa-siswinya agar bisa lebih bagus lagi mengasah minat bakatnya. Jika bakat anak-anaknya lebih ke dunia sains seperti tadi, maka akan diarahkan untuk mengenali alam dan sekitarnya sehingga mereka lebih mempersiapkan dirinya ke depannya.
Semuanya ini, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pendidikan yang adil dan setara, tanpa paksaan harus memiliki nilai yang baik dan bagus. Bahkan, saat ini pun tidak diberlakukan lagi juara kelas. Sebab, semua anak akan disamaratakan atau disetarakan.
Kemerdekaan yang ada dalam kurikulum saat ini sangat membantu para guru dan orangtua agar lebih mengarahkan anak-anaknya di rumah dan di sekolah sesuai arahan Kementerian Pendidikan. Isi arahan kurikulum pun sesuai minat dan bakat siswanya di sekolah. Ini juga lebih fleksibel dan menyenangkan.