FEATUREDOpiniTOP STORIES

Efektivitas Deep Talk Orang Tua dalam Upaya Mencegah Pergaulan Bebas Sang Anak

(Sumber Foto: https://shutterstock.com)

Oleh: Alvin Gumelar Hanevi, M.Pd.

Kemajuan teknologi mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya, salah satunya pola didikan orang tua terhadap anaknya. Dewasa ini, orang tua lebih mempercayakan teknologi seperti gadget sebagai teman dekat bagi sang anak. Ironisnya, intensitas anak dengan gadgetnya jauh lebih besar ketimbang dengan orang tuanya.

Problematika ini hampir dialami oleh seluruh orang tua di belahan dunia. Hal ini bisa menimbulkan gap antara orang tua dengan anaknya.

Pola didikan orang tua sangat menentukan bagaimana kehidupan anak kedepannya. Orang tua sebagai aktor utama dalam memenuhi kebutuhan sandang dan pangan terhadap anak juga memiliki tanggungjawab yang besar dalam menciptakan dan membentuk karakter yang positif.

Penulis melihat, banyaknya kasus anak-anak yang terjebak di dalam pergaulan bebas hingga anak-anak yang harus berhadapan dengan hukum (ABH) diakibatkan karena orang tua tidak pernah menjalin komunikasi yang mendalam dengan sang anak (deep talk).

Penulis memandang, orang tua yang mampu membangun komunikasi yang baik dengan sang anak mampu mencegah anak dari perilaku negatif yang merugikan dirinya sendiri.

Hemat penulis, obrolan yang dibangun bukan sekedar basa-basi biasa belaka tetapi juga menyentuh ranah yang sifatnya privasi bagi sang anak. Contohnya, orang tua tidak hanya mengatakan “apakah kamu sudah makan atau belum?” tetapi juga bisa membangun obrolan seperti “bagaimana hari ini di sekolah?” “gimana gurunya dan teman-temannya baik semua kan?” atau gimana teman barunya asik kah atau bagaimana?” Obrolan seperti ini yang bisa membangun kepercayaan diri sang anak dan membuat sang anak nyaman untuk menceritakan apapun yang dirasakannya kepada orang tuanya.

Namun demikian, penulis tidak menampik bahwa hal itu sangat sulit dilakukan di era sekarang, mengingat banyaknya waktu orang tua yang habis untuk bekerja dan mencari rezeki bagi keluarganya. Tapi penulis berkeyakinan jika orang tua ingin menjadikan anaknya sebagai anak yang diharapkan dan di dambakan harus dimulai dari hal-hal sederhana seperti deep talk bersama anak-anaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *