Urgensi Orang Tua Membentuk Karakter Gemar Membaca Buku pada Anak
(Sumber foto: https://pngtree.id)
Oleh: Alvin Gumelar Hanevi, M.Pd.
Peran orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sangat krusial. Mulai dari dalam kandungan hingga dewasa segala bentuk tingkah laku dan kebiasaan anak merupakan cerminan dari pola asuh dan didikan kedua orang tuanya sejak kecil.
Dalam islam, kedua orang tua baik ayah maupun ibu memiliki tugas dan tanggung jawab besar bagi perkembangan sang anak. Ibu dianggap sebagai madrasah awal bagi sang anak, sedangkan ayah sebagai kepala sekolahnya merupakan hal yang sering diabaikan banyak orang tua saat ini.
Salah satu _problem_ anak-anak zaman sekarang adalah rasa malas untuk membuka dan membaca buku. Di tengah kemajuan teknologi digital yang kian kentara membuat anak-anak kian dekat dan sangat bergantung dengan teknologi komunikasi seperti handphone.
Ironisnya, sejak masih usia yang sangat belia, sebagai bentuk rasa kasih sayang terhadap anak, banyak para orang tua lebih memilih memberikan hadiah anak berupa handphone canggih ketimbang membelikan anak sebuah buku. Bentuk pola asuh dan kebiasaan negatif ini mendorong anak untuk malas membaca buku.
Hal ini bukan sekedar isapan jempol belaka. Menurut data UNESCO tahun 2023, Indonesia berada di posisi 59 dari 60 negara yang mayoritas penduduknya tidak gemar membaca buku dengan poin 0,001%.
Jika di kalkulasi setidaknya dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang Indonesia yang gemar membaca buku. Riset ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat rendah dalam hal membaca buku.
Jika di telisik lebih mendalam, pola asuh dan kebiasaan yang dibangun sejak kecil sama sekali tidak mendukung sang anak untuk gemar membaca buku. Padahal hubungan antara anak dan orang tua sangat dekat dan sangat krusial.
Orang tua yang baik dan peduli terhadap perkembangan anak, akan mendorong dan memotivasi anaknya untuk gemar membaca buku. Setidaknya mengajak anak dalam seminggu atau sebulan sekali untuk datang ke perpustakaan atau ke toko buku. Dengan demikian bisa merangsang dan memicu sang anak untuk dekat dengan dunia buku.
Selain itu kebiasaan orang tua untuk membaca buku juga bisa memotivasi sang anak untuk kenal dengan buku dan gemar membaca buku.
Perlu diketahui otak anak akan merekam dan memotret segala aktivitas yang dilakukan oleh orang tuanya. Apabila orang tuanya malas membaca buku maka bisa dipastikan anak juga tidak akan pernah membaca buku, namun jika orang tua di rumah sering membaca buku maka bisa dipastikan sang anak akan membaca buku karena melihat kebiasaan dan aktivitas yang dilakukan oleh orang tuanya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi seluruh orang tua mendekatkan sang anak dengan dunia buku agar kelak ketika dewasa, dirinya tidak akan bisa lepas dari kebiasaan membaca buku.
Sebagaimana pepatah Minang _”ketek taraja-raja gadang tabaok-baok, tuo tarubah tido”_(waktu kecil dibiasakan, waktu dewasa terbiasa, waktu tua kebiasaan tidak bisa dirubah). Artinya kebiasaan membaca buku perlu diajarkan sejak kecil agar dewasa kelak kebiasaan tersebut tidak akan pernah hilang dalam hidupnya.