Kondisi Nenek Tatin Sangat Memprihatinkan, Butuh Uluran Tangan Dermawan dan Pemerintah
Foto: Nenek Tatin 75 tahun Warga Cigombong, sedang terbaring di atas ranjang (Foto: IST)
Kab. Bogor, MZK News – Ibu Tatin Hayal Martini, seorang ibu rumah tangga yang kini berusia 75 tahun, kini keadaannya sangat memprihatinkan dan membutuhkan uluran tangan dari dermawan dan pemerintah.
Beliau saat ini mengidap sakit stroke yang mengharuskannya untuk selalu berbaring. Ibu Tatin tinggal bersama cucu tertuanya, Bhakti Inggaresti, di sebuah rumah kontrakan di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kehidupan Ibu Tatin yang dulunya diisi dengan mengurus rumah tangga, kini terbatas akibat sakit yang diderita. Suaminya telah meninggal dunia, meninggalkan Ibu Tatin dengan dua orang anak yang juga mengalami keterbatasan finansial.
Sementara, Bhakti Inggaresti, cucu Ibu Tatin, berprofesi sebagai pedagang kecil dan suaminya bekerja sebagai pekerja pasar malam dengan penghasilan yang kurang dari cukup.
Kondisi ekonomi keluarga Bhakti Inggaresti yang memiliki lima orang anak membuat situasi semakin sulit. Meski begitu, Bhakti dan suaminya berusaha semaksimal mungkin untuk merawat dan memberikan perhatian kepada Ibu Tatin di tengah keterbatasan yang mereka hadapi.
Bhakti Inggaresti ketika ditemui oleh awak media di kediamannya, pada Selasa (25/06) mengatakan, neneknya (Ibu Tatin) Sudah tak bangun bahkan makan pun harus memakai selang.
“Kondisi nenek sekarang sudah tak mampu bangun sama sekali, bahkan makan pun harus memakai selang, sedangkan saya juga bukan orang berada atau bukan orang mampu, saya cuma pedagang kecil, anak saya ada 5 dan suami saya sebagai pekerja di pasar malam,” ucap Bhakti.
Bhakti juga menjelaskan, bahwa sebelumnya neneknya mempunyai riwayat darah tinggi dan kondisi sekarang menjadi sakit stroke.
“Memang awalnya nenek saya punya riwayat darah tinggi dan sering sakit sakitan, tiba-tiba waktu tanggal 13 Juni kemarin kondisinya langsung ngedrop, sempat juga dibawa ke rumah sakit dan di rawat, sekarang nenek saya sakit stroke sudah kurang lebih 1-2 minggu dan ketika di rumah sakit juga sudah ketemu dengan Kepala Desa Cigombong, sekarang dirawat di rumah, bahkan tempat tidur pun kami dipinjamkan sama Pak RT sebelah,” jelas Bhakti.
Bhakti juga berharap bantuan dari tangan dermawan dan pemerintah pusat maupun daerah untuk kebutuhan neneknya.
“Saya sangat berharap dapat bantuan dari pemerintah terkait agar dapat membantu nenek saya, karena secara finansial kita juga terbatas apalagi sekarang menambah biaya susu dan pempers,” ucap Bhakti.
Kemudian, Sekretaris Desa Cigombong Adi ketika ditemui mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi Ibu Tatin dari grup Whatsapps, namun pihak Desa belum menerima laporan langsung dari RT.
“Ya kami sudah mengetahui, namun kami belum dapat laporan dari RT/RW, jadi terima kasih telah memberikan informasi kepada kami dan hari ini juga kami akan langsung ke rumah pasiennya,” pungkas Sekdes Cigombong.
Reporter: Basirun
Editor: Khoirul Anam