FEATUREDNewsSchoolSekolahTOP STORIES

Meutia, Siswi SMPN 3 Banyuwangi Terpilih Sebagai Penulis Antologi “Sulur Kembang Sri Tanjung”

Foto: Meutia Arsheina Ayunda, siswa SMPN 3 Banyuwangi (kiri) Bersama Guru Bahasa Indonesia (foto: Ari Bagus Pranata)

Banyuwangi, MZK News – Salah satu siswi SMPN 3 Banyuwangi, Meutia Arsheina Ayunda berhasil terpilih sebagai salah satu penulis dalam buku Antologi “Sulur Kembang Sri Tanjung”. Pemilihan itu dilakukan dalam kegiatan peluncuran buku ini dihadiri langsung oleh Bupati Banyuwangi.

“Dengan terpilihnya karyaku dalam buku Antologi ‘Sulur Kembang Sri Tanjung’, saya merasa sangat senang dan bersyukur,” ujar Meutia Arsheina Ayunda, siswi SMPN 3 Banyuwangi, Sabtu (20/05/2023).

Dia juga menyampaikan perasaan senang dan bersyukur atas terpilihnya karyanya dalam buku Antologi “Sulur Kembang Sri Tanjung”. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru pembimbing yang selalu memberikan ruang bagi dirinya untuk terus berkarya dan mengikuti ajang lomba serta festival karya sastra di Banyuwangi.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah dan para guru pembimbing yang selalu mendukung dan memberi kesempatan kepada saya untuk mengembangkan bakat menulis saya,” ungkap Meutia.

Meutia mengaku telah menekuni hobi menulis sejak duduk di bangku kelas 6 SD pada tahun 2019. Namun, semangatnya semakin berkobar ketika ia memasuki SMPN 3 Banyuwangi dan bergabung dalam ekstrakurikuler jurnalistik. Keterlibatannya dalam kegiatan tersebut membuatnya semakin sering menulis, dan hingga saat ini ia telah menciptakan beberapa karya sastra, terutama puisi.

“Sejak duduk di bangku kelas 6 SD, saya sudah mulai menekuni hobi menulis. Namun, ketika saya masuk SMPN 3 Banyuwangi dan terlibat dalam ekstrakurikuler jurnalistik, minat dan semangat saya dalam menulis semakin berkembang pesat,” cerita Meutia.

Meskipun jumlah karya sastranya belum begitu banyak, yaitu kurang dari 10 karya, Meutia telah menciptakan variasi karya, termasuk puisi dan sebuah komik dengan tema anti korupsi. Karya komik tersebut ia ciptakan saat mengikuti ajang lomba secara daring, menunjukkan kepiawaiannya dalam berbagai genre sastra.

“Saat mengikuti ajang lomba secara daring, saya juga menciptakan sebuah komik dengan tema anti korupsi. Saya ingin menyampaikan pesan-pesan sosial melalui karya-karya sastra saya,” papar Meutia.

Melalui hobinya menulis, Meutia telah meraih beberapa prestasi yang membanggakan. Pada tahun 2022, ia berhasil meraih juara 3 dalam Festival Sastra Kabupaten Banyuwangi.

Meraih prestasi tersebut bukanlah tujuan utama bagi Meutia, karena baginya menulis adalah sebuah hobi yang memberikan kepuasan pribadi. Namun, prestasi yang diraihnya tersebut semakin memotivasinya untuk terus mengembangkan kemampuan menulisnya.

“Saya tidak menargetkan juara dalam perlombaan, karena bagi saya menulis adalah sebuah hobi yang memberikan kepuasan pribadi. Namun, meraih prestasi tersebut memberikan semangat dan motivasi untuk terus mengasah kemampuan menulis saya,” ungkap Meutia.

Keberhasilan Meutia juga menjadi contoh inspiratif bagi para generasi muda, membuktikan bahwa hobi dapat menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Dalam hal ini, Meutia memberikan pesan kepada teman-teman sebayanya dan generasi muda lainnya.

“Pesan saya untuk teman-teman sebayaku dan generasi muda lainnya, jangan takut untuk mengejar minat dan bakat kalian. Hobi dapat menjadi jalan menuju kesuksesan jika kita melakukannya dengan dedikasi dan kerja keras. Teruslah berusaha dan jangan pernah berhenti mengejar impian kalian,” ungkap Meutia dengan semangat.

Dengan semangat yang membara, dia memiliki harapan besar untuk masa depannya.

Dia juga berkeinginan dapat berkarya lebih banyak lagi dan terus mengasah kemampuannya dalam menulis dan ingin dapat menginspirasi teman-temannya dan generasi muda lainnya melalui karyanya.

“Harapan saya ke depannya adalah bisa berkarya lebih banyak lagi dan mengasah kemampuan saya menjadi lebih baik. Saya ingin dapat menginspirasi teman-teman sebayaku dan generasi muda lainnya melalui karya-karya sastra saya. Saya ingin pesan-pesan dalam tulisan saya dapat menyentuh hati dan memberikan pengaruh positif bagi pembacanya,” tutup Meutia dengan optimisme yang tinggi.

Keberhasilan Meutia dalam dunia sastra merupakan bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, seorang siswa SMP seperti Meutia mampu mengukir prestasi yang membanggakan. Harapannya adalah agar prestasinya dapat menginspirasi dan memberikan semangat kepada generasi muda untuk mengejar impian dan mengembangkan bakat mereka.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Banyuwangi, Holili, merasa bangga dengan prestasi yang diraih Meutia dan mengapresiasi dedikasi serta semangatnya dalam menulis.

Holili berharap prestasi Meutia akan menjadi inspirasi bagi siswa lain di sekolah tersebut.

“Prestasi Meutia adalah prestasi yang membanggakan bagi sekolah kami. Kami berharap bahwa keberhasilannya dapat menginspirasi dan memotivasi siswa lain untuk mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang sastra maupun bidang lainnya,” ujar Holili.

Reporter: Mutiah

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *