ArtikelFEATUREDTOP STORIES

Tim Bayangan: Bukti Nadiem Tidak Percaya ASN Kemendikbud

Foto: http://Tempo.co.

Oleh: Alvin Gumelar Hanevi, S.Pd

Dunia Pendidikan Indonesia kembali dihebohkan, kali ini melalui pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud ristek) Nadiem Anwar Makarim yang mengatakan bahwa terdapat 400 orang yang tergabung di dalam tim bayangan yang berada di luar Kemendikbud.

Penyataan ini sontak mengejutkan publik ketika Mendikbud Nadiem Makarim berbicara dalam forum United Nation Transforming Education Summit di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (17/9) lalu.

Dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, Mendikbudristek Nadiem mengaku salah dalam memilih diksi Shadow organization seharusnya mirroring.

Walaupun sempat diklarifikasi oleh Mendikbudristek Nadiem, banyak para pakar pendidikan yang mengecam tindakan Nadiem tersebut. Salah satunya adalah Dosen Tetap Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin.

Menurut Ujar ia sangat menyayangkan tindakan (Nadiem) yang tidak percaya dengan kemampuan ASN yang ada dilingkungan Kemendikburistek. Seharusnya sebagai leader, ia (Nadiem) harus mampu memanfaatkan dan membawa gerbong lokomotif kementeriannya berjalan sesuai tupoksi, bukan justru memanfaatkan organisasi luar shadow organization yang jumlahnya mencapai 400 orang.

Hal senada juga disampaikan Praktisi Pendidikan, Indra Charismiadji. Menurut Indra apa yang sudah dilakukan Nadiem bisa melanggar aturan dan regulasi yang berlaku seperti UU ASN, dan Perpres tentang Kemendikbud.

Shadow organization atau tim bayangan memang membuat banyak pihak terkejut, pasalnya dalam forum United Nation Transforming Education Summit tersebut Nadiem mengungkapkan bahwa ia (Nadiem) mempunyai tim bayangan yang setingkat dengan Direktur Jenderal yang ada di Kemendikbud. Hal ini berpotensi melanggar aturan yang berlaku seperti UU ASN. Oleh karena itu DPR sebagai lembaga tinggi negara (legislatif) yang memiliki fungsi pengawasan wajib mempertanyakan dan menyelidiki fungsi dan kedudukan dari shadow organization tersebut kepada Mendikbud Nadiem agar tidak menjadi isu liar yang dapat meresahkan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *