Penggunaan E-Modul Fisika Sebagai Solusi Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi
Munculnya pandemi covid- 19 seperti sekarang telah membawa dampak yang begitu besar pada berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Proses belajar mengajar yang biasa dilakukan secara langsung mulai berubah menjadi suatu pola pembelajaran jarak jauh. Momentum ini juga menjadikan suatu akselerasi bagi para pendidik untuk lebih memahami ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal tersebut selaras dengan yang dikatakan oleh Indahri dipenelitiannya pada tahun 2020 mengenai “Permasalahan Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemik.” yang menyebutkan bahwa salah satu permasalahan yang perlu di perhatikan dalam pembelajaran jarak jauh yaitu pentingnya peningkatan kapasitas pendidik. Sehingga para pendidik atau pendidik dituntut agar mampu menggunakan teknologi untuk keefektifan pembelajaran. Oleh karena itu pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang peralatan teknologi yang sudah berkembang agar dapat menggunakannya sehingga proses pembelajaran dapat terasa lebih menarik Melalui pengemasan konten.
Selain itu, kurangnya keaktifan serta kemandirian dari peserta didik dalam mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri terkait materi yang diajarkan juga merupakan salah satu kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran. Hal tersebut juga disebabkan karena bahan ajar yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan peserta didik. Pada umumnya, para pendidik lebih sering menggunakan buku teks maupun LKPD yang dibuat oleh penerbit, bukan yang dirancang oleh pendidik sendiri. Terkadang pendidik juga menggunakan media power point
dalam menjelaskan materi pelajaran. Namun, dikarenakan pandemi Covid-19 ini, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring dan pendidik biasanya memilih WhatsApp sebagai media yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara pendidik dengan peserta didik.
Solusi alternative dari permasalahan tersebut adalah penggunaan bahan ajar dalam bentuk e-modul. Modul elektronik merupakan hasil non-cetak modul. Modul harus disusun secara sistematis artinya modul harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik dan kebutuhan sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri. Penggunaan emodul ini juga dapat memfasilitasi proses pembelajaraan secara mandiri oleh peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan haspen & festiyed (2019) bahwa e-modul merupakan seperangkat bahan ajar non-cetak yang digunakan untuk belajar secara mandiri oleh peserta didik.
Perkembangan teknologi dalam hal ini software yang semakin pesat dan relatif mudah diakses memungkinkan modul didesain dalam bentuk modul elektronik (e-modul) yang dapat mengintegrasikan teks, gambar, video, simulasi, animasi, kuis dan evaluasi secara interaktif. Emodul ini didesain menggunakan format elektronik agar bisa digunakan melalui berbagai perangkat seperti komputer, laptop maupun smartphone. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan pendidik membagikan bahan ajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik terutama pada saat pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, penggunaan e-modul juga berguna untuk membatasi pemakaian kertas. Dalam e-modul interaktif, materi tersaji dalam bentuk teks, gambar-gambar serta dilengkapi dengan animasi dan video yang membuat peserta didik semakin mudah memahami materi yang diajarkan. Dengan adanya modul elektronik ini, proses pembelajaran hendaknya lebih berjalan dengan efektif dan efisien serta mendukung interaksi antara pedidik dengan peserta didik sehingga peserta didik dapat memahami konsep pelajaran dan mengalami peningkatan hasil belajar.
Melalui e-modul, proses pembelajaran dapat melibatkan tampilan audio visual, sound, movie serta navigasi sehingga peserta didik dapat lebih interaktif dengan program yang dirancang software yang digunakan untuk merancang e-modul. Pendidik biasanya mengirimkan penjelasan dalam bentuk audio, file pdf ataupun link video dari youtube. Perkembangan teknologi saat ini semakin memudahkan pendidik untuk merancang berbagai media pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. Salah satu media yang dapat digunakan adalah e-modul interaktif. Berbeda dengan modul pada umumnya yang biasanya disajikan kepada peserta didik dalam bentuk hardcopy. Beberapa software yang digunakan diantaranya software 3D pageflip professional, adobe animate CC , sigil, kvisoft flipbook maker, exe-Learning, aplikasi berbasis android, integrasi CMS wordpress, situs berbagi video Youtube
dan QMS classmarker.
Dengan memanfaatkan software tersebut para pendidik dapat mengkombinasikan sumber yang ada sehingga e-modul yang dihasilkan lebih interaktif serta menarik motivasi peserta didik dalam belajar baik saat proses pembelajaran disekolah maupun secara mandiri di rumah. Penggunaan e-Modul ini sangat cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran fisika,karena sebagian besar materi dalam fisika bersifat abstrak serta kontekstual sebagaimana yang disebutkan oleh BSNP pada tahun 2006 bahwa dalam pembelajaran fisika, siswa akan dikenalkan tentang materi, konsep, azas, teori, prinsip dan hukum-hukum alam.
Sehingga diharapkan dengan kelebihan e-modul yang interaktif serta mudah digunakan kapan saja dan dimana saja dapat membantu sekaligus memberikan dampak positif terhadap berjalannya proses pembelajaran jarak jauh bagi. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh mauliana, pada tahun 2021 dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan e-modul dapat memberikan hasil minat positif serta lebih efisien dan praktis dibandingkan modul konvensional.
Kemudian berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ramadhanty pada tahun 2020 bahwa menggunakan e-modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas dengan berbagai macam kelebihannya maka dapat kita ketahui bahwa e-modul merupakan solusi dan sebagai sarana bahan ajar yang tepat saat pembelajaran
daring pada masa pandemi.
Penulis: Pratiwi Ineke Anwar (Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri
Padang)
