Bentrok dengan Raja, PM Muhyiddin Didemo untuk Mundur
Jakarta-Kuala Lumpur, MZK News – Ratusan pengunjuk rasa menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mundur dari jabatannya, Sabtu (31/7/2021) di jalan di sekitar Lapangan Merdeka, tempat Hari Parade sering dilakukan. Aksi unjuk rasa ini dilaksanakan dengan damai yang diorganisir oleh koalisi pemuda dan kelompok masyarakat yang disebut Sekretariat Solidariti Rakyat (Sekretariat Solidaritas Rakyat). Demo ini memprotes kebijakan PM Muhyiddin yang akan melonggarkan aturan penguncian ketika kasus Covid-19 meningkat dan ungkapan kekecewaan mereka karena bentrok dengan Raja Malaysia.
Beberapa pengunjuk rasa membawa jenazah tiruan sebagai lambang kegagalan pemerintah dalam mengatasi tingginya kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Malaysia. Untuk diketahui bahwa kasus Covid-19 harian Malaysia sudah mencapai rekor tertinggi baru pada Sabtu sekitar 17.786. Angka ini meningkat dua kali lipat dibandingkan awal bulan Juli yang hanya 6.988.
Selain itu, koalisi pemuda dan masyarakat tersebut juga menyerukan untuk sidang parlemen penuh dan moratorium pinjaman bank untuk mengatasi kesulitan akibat penguncian Covid-19 yang sedang berlangsung.
Dilansirkan dari The Straits Times dari The Star Sabtu, 31 Juli 2021 melaporkan aksi demo ini dikawal oleh beberapa polisi lalu lintas, polisi yang berpakaian preman, dan marsekal yang mengenakan topi pengaman berwarna putih, dan petugas medis yang mengenakan topi berwarna merah.
Dari Kapolsek Kota Azmi Abu Kassim juga memperingatkan, mereka yang sedang berdemo sudah melanggar protokol kesehatan Covid-19 dan akan ditindak oleh polisi. Selain itu, polisi juga belum menerima pemberitahuan dari panitia terkait adanya penyelenggaraan demo ini. Oleh sebab itu, polisi memanggil beberapa di antara mereka untuk ditanya dalam rapat umum.
“Di bawah Perintah Kontrol Gerakan, tidak ada pertemuan publik yang diizinkan termasuk pertemuan sosial, dan kegiatan olahraga,” kata Mohamad Zainal Abdullah dalam konferensi pers.
Aktivis pemuda Sarah Irdiana (20) mengatakan, dia ditahan selama hampir 11 jam dua hari yang lalu terkait masalah postingan Twiiternya tentang aksi protes yang direncanakan.
“Perlakuan tidak manusiawi pemerintah yang gagal terhadap mereka yang berjuang untuk Malaysia yang lebih baik inilah yang terus menyakiti kami orang Malaysia, ketika tugas mereka seharusnya melindungi kami. Inilah mengapa kami #lawan (berjuang),” tulisnya di Twitter, Jum’at, 30 Juli 2021 lalu.
Sebelumnya, PM Muhyiddin juga bentrok dengan Raja Sultan Abdullah Ahmad Shah terkait keputusan sepihak parlemen dalam melonggarkan penguncian yang sudah disepakati. Rajaa kecewa. Oleh karena itu, UMNO yang menjadi partai pendukung PM Muhyiddin memintanya mundur.
Reporter: Martha Syaflina
Editor: Khoirul Anam