Hari Sumpah Pemuda ke-92, GPI Diskusi Kepemudaan
JAKARTA, MZK News – Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI) Mengadakan Diskusi Dengan Tema “Pemuda Indonesia Saat ini Sudah Merdeka kah” yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Ke 92 Tahun di Markas PP GPI Menteng Raya No 58 Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020).
Acara diawali dengan doa kalam illahi dan acara diskusi sekaligus untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke 92 tahun.
“Pemuda bisa dilihat dari beberapa tingkatan, terkait Pemuda di hari sumpah pemuda ini, bahwa Pemerintah Indonesia masih belum sepenuhnya memberikan ruang bagi pemuda, misalnya Anak STM dan Mahasiswa berdemo/ berpendapat, masih ada penangkapan,”ujar Ichwan Harahap selaku ketua Pemuda Alwasliyah membuka acara diskusi ini.
Ia menambahkan bahwa seharusnya beban Pemuda adalah beban Negara dan beban Negara adalah beban Pemuda.
Diko Nugroho selaku Sekjen DPP GPI teringat hari Sumpah Pemuda diawali tahun 1928, dimana bersatunya bangsa, bahasa dan tanah air.
“Makanya di awal tadi Saya kirimkan Alfatiha kepada ke-7 jong Islamatan Bond ( yang tersimpan di museum Belanda), Dan ini belum di buka oleh Pemerintah kita (Negara Republik Indonesia) bahwa Pemuda Indonesia ada isue-isue RUU HIP, RUU Omnibuslaw belum bergerak sepenuhnya, masih pelajar yang saya lihat. Melalui hari Sumpah Pemuda ini bahwa Jong Jawa Baru, Jong Maluku Baru dan Jong Sumatera Baru harus gayung bersambut dan maju bergerak mendukung negara RI ini,”ujar Diko Nugroho selaku Sekjen DPP GPI.
Dalam Diskusi tersebut juga Ichwan Harahap sebagai Ketua Pemuda Alwasliyah Jakarta mengungkapkan bahwa apakah pemuda saat ini merdeka atau tidak itu perlu di lihat dari beberapa tingkatan kalau kita mengacu kepada kebebasan berpendapat khususnya baik itu yang mudah atau yang di atas itu kita menikmati yang sama porsinya adalah sama selama dia tidak berujar kepada kebencian atau berujar kepada fitnah maupun kebohongan.
“Apakah itu tetap dipakai menjadi acuan?. Kita ingin Pemerintah saat ini memberikan setengah orang dari Pemuda menikmati kemerdekaan secara kemerdekaan,”tambah Ichwan Harapan.
Dalam diskusi itu juga Ajun Banda Seorang Aktivis 98 dan juga Sebagai Ketua FPMM ini mengangkat bicara.
“Saya berharap pemuda hari ini bisa menjadi pemuda yang memiliki dimensi yang mudah sebagai sumber ideologi Pancasila sebagai sumber Bhineka Tunggal Ika Pemuda sebagai politik nasional juga sebagai pertahanan karena di pemuda inilah masa depan ini kita titipkan Sekarang ditunggu di masa depan negara ini ada dengan mungkin hari ini spirit kepemudaan,”tukas Ajun Banda.
Reporter : S.Erfan Nurali
Editor : Elsima Nainggolan