GeSchool: Antara Efektif dan Keharusan Memiliki
Oleh: Emisarti, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia SMPN 31 Padang)
Berdasarkan SE. No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Pada poin 2 huruf a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna untuk siswa.
Pelaksanaan daring ini oleh pemerintah Kota Padang, dilakukan dengan menggunakan aplikasi GeSchool dan WhatsApp. Dalam pelaksanaan sistem belajar melalui GeSchool dan WhatsApp menemukan masalah, baik bagi siswa, guru, dan orang tua.
Diantara masalah yang ditemukan itu antara lain siswa yang tidak memiliki ponsel android. Bagi siswa yg tidak memiliki ponsel, terpaksa orang tuanya membelikannya. Bagi orang tuanya yang tidak mampu untuk membelikan ponsel, terpaksa menunggu orang tuanya pulang dari kantor, baru anaknya bisa menggunakan ponsel orang tuanya untuk belajar. Walaupun mungkin hal ini yang paling sedikit ditemukan, tapi ini membuat proses belajar anak terganggu.
Disamping itu, masalah yang muncul bagi orang tua, mereka harus memberikan pulsa internet untuk anaknya, agar anak bisa menggunakan aplikasi GeSchool dan WhatsApp tersebut. Berapa banyak orang tua mengeluarkan uang untuk satu orang anak dalam satu bulan, demi pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi GeSchool dan WhatsApp, bagi guru dari sudut pandang agama juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut dapat ditemukan dari nilai kejujuran dari peserta didik yang tidak bisa dikontrol oleh guru, seperti dalam pengerjaan tugas yang diberikan.
Para siswa tentu dengan leluasa menggunakan kemudahan demi mendapatkan nilai yang bagus disetiap mata pelajarannya. Disamping itu, saat mengerjakan tugas meminta bantuan kepada keluarga di rumah, seperti kakak, orang tua, atau siapapun yang dapat membantu mengerjakan tugas yang tidak bisa dikerjakannya sendiri.
Memang masalah ini hanya studi kasus pada beberapa siswa saja, namun tentu perilaku tersebut dapat menumbuhkan sikap ketidakjujuran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Contoh pelaksanaan Ujian Mid Semester ganjil kemaren, ini juga membuka peluang siswa untuk tidak berlaku jujur pada diri sendiri, karena dalam pelaksanaan ujian nya sangat memungkinkan siswa untuk bisa mencari jawaban yang benar dari setiap pertanyaan sulit. Siapa yang akan mengawasi mereka?
Dari penjelasan di atas, masalah dari penggunaan GeSchool dan WhatsApp dalam pembelajaran daring ini dari sudut pandang agama. Membuka peluang siswa bertindak tidak jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Jika tidak dikontrol oleh orang tua, maka siswa tersebut tidak memiliki nilai-nilai kejujuran dalam dirinya. Sikap ini akan mempengaruhi terhadap karakter siswa.
Sebagai solusi, penulis memandang pembelajaran daring yang telah di gagas oleh pemerintah khususnya di Kota Padang, yang menggunakan aplikasi GeSchool dan WhatsApp harus ada kerjasama yang intens antara orang tua dan guru. Mengadakan pertemuan dengan orang tua secara rutin dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mengevaluasi dan menyusun kerjasama yang baik agar pembelajaran daring ini dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya keluhan dari orang tua, siswa dan guru dalam pelaksanaannya.