Srikandi Pemimpin Negeri Seribu Kelenteng
Penulis: Herniwati, SH MH
Editor: Alvin Hanevi
Kota Singkawang terkenal dengan sebutan Kota Seribu Kelenteng, Kota Amoy atau Sepetak Hongkongnya Indonesia. Terletak 145 km sebelah utara dari ibukota Provinsi Kalimanatan Barat yaitu kota Pontianak.
Singkawang berasal dari Bahasa Hakka yaitu san keuw jong yang artinya Kawasan mata air mengalir dari gunung sampai ke laut. Mempunyai letak geografis berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pegunungan dan sungai didalamnya. Letak biologis ini menarik perhatian warga tionghua pada waktu itu yang yang berdagang emas dari Desa Monterado sekarang yang merupakan bagian dari Kabupaten dari Bengkayang.
Pada Pilkada tahun 2017 terpilihlah Tjhai Chui Mie – Irwan dengan jumlah suara terbanyak dengan jumlah 38.549 suara atau 42,60 % dari jumlah suara. Beliau mengalahkan 3 pasangan kandidat lain yaitu Abdul Muthalib-Muhammadin dengan 24.234 Suara (26,78 %), Andi Syarif- Nurmansyah dengan 15,501 Suara ( 17,13%) dan Thai Nyit Khim-Suriyadi dengan 13,50 %.Tjhai Chui Mie menjadi Walikota Singkawang periode 2017-2022 menambah deretan panjang pemimpin daerah perempuan.
Tjhai Chui Mie di lahirkan di Singkawang pada tanggal 27 Februari 1972, ia merupakan Walikota ke 3 sejak Kota Singkawang dideklarasikan sebagai daerah Otonom berdasarkan undang-Undang no 12 tahun 2001 Tentang Pembentukan Kota Singkawang dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober tahun 2001 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi daerah atas nama Presiden Republik Indonesia.
Thjai Chui Mie bagian dari keterwakilan perempuan berpolitik sejak era pascareformasi, Aturan mewajibkan koata 30 persen caleg perempuan tertuang dalam Undang -Undang No 31 tahun 2002 Tentang Partai Politik, Udang-Undang No 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu, Undang Undang No 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR-DPRD yang didalamnya juga mengatur aturan terkait pemilu tahun 2009.
Sebelum beliau menjabat Walikota ke-3 Periode Tahun 2017-2022, Ia menjabat sebagai ketua DPRD kota singkawang dengan masa jabatan 2009-2014 kemudian terpilih kembali Sebagai anggota legislatif tahun 2014-2016 kemudian mengundurkan diri dan mencalonkan diri sebagai Walikota Singkawang.
Sepak terjang beliau sebagai pemimpin daerah patut diacungkan jempol, dunia politik benar-benar dikuasai karena karir politik beliau dimulai dari awal sebagai anggota legislatif kemudian atas kepercayaan masyarakat Kota Singkawang ia berhasil meraih suara terbanyak di pemilihan kepala daerah tahun 2017 lalu. Hingga saat ini kota Singkawang masih dibawah pemerintahan beliau hingga 2 tahun kedepan di Tahun 2022.