ArtikelFEATUREDOpini

Pernah Dengar Kata Healing? Bagaimana Mengukur Keberhasilannya?

Oleh: Adi Supriadi, M.M.

Healing saat ini menjadi tren life style kehidupan masyarakat kota yang penuh dengan tekanan, baik persoalan pekerjaan, rumah tangga maupun pergaulan.

Healing sering dimaknai sebagai liburan atau jalan-jalan ke sebuah tempat wisata. Nah, ini terjadi kesalahan, jika healing hanya dimaknai berwisata atau jalan-jalan itu sangat salah besar, karena harusnya healing bukan sebatas liburan, wisata dan jalan-jalan.

Healing adalah proses penyembuhan luka baik yang disebabkan oleh emosi atau pikiran, karena kalau dibiarkan akan menyebabkan anda terkena penyakit psikosomatis, yakni penyakit yang disebabkan oleh beban perasaan dan pikiran. 

Healing adalah proses penyembuhan luka emosional yang menyakitkan (marah, kecewa, takut, rasa bersalah, dan lain-lain) untuk menjadi pribadi yang utuh.

Sebenarnya, salah satu proses penting dalam healing adalah mau mengakui dan menerima situasi saat ini tanpa memberikan penilaian yang negatif pada diri atau pada siapa pun, intinya mau memaafkan diri dan memaafkan siapa pun dalam hidup, berdamai dengan segala kondisi dan kedaan.

Tanda seseorang sudah sembuh atau dapat dikatakan berhasil emotional healingnya adalah dia sudah tidak menolak luka/tidak denial lagi, memahami akan trigger dan hal yang membuat kita tertekan, percaya kepada diri, lebih memahami diri sendiri secara utuh.

Intinya, Orang yang dapat dikatakan berhasil proses healingnya adalah sudah tidak lagi menyalahkan diri dan apa pun yang terjadi dalam hidupnya serta lebih menyayangi diri sendiri.

Orang yang berhasil proses healingnya tidak lagi memaksakan suatu hubungan, terutama yang tidak sehat.

Pertanyaanya, apa bisa sembuh dengan jalan-jalan, liburan dan wisata yang sering mereka sebut healing? Mungkin saja, tetapi itu sifatnya sesaat, saat kembali dari jalan-jalan dan liburan akan kembali merasakan mentalnya sakit, yang harus dilakukan tidak sekedar jalan-jalan, wisata dan liburan, tetapi harus ada sikap syukur yang dalam, dan nerima apa yang ditetapkan Allah SWT kepadanya. Banyak berzikir dan mengingat Allah, karena dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.

Jadi, tidak benar healing hanya berhasil dengan sekedar jalan-jalan, wisata dan liburan, harus ada proses terapi batin untuk bisa memaafkan apa pun yang terjadi pada diri seseorang. 

Editor: Khoirul Anam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *