Perjalanan Cinta Anak Untuk Ayahnya
Penulis: Renaldy Tri Sakti Arifin
Sedari dulu mungkin aku cuma orang-orang yang selalu lupa sebesar apa cintaku pada ayahku. Mungkin dia memang ayah kandungku, tapi dia memperlakukanku seperti budak. Penyiksaan yang diriku alami sedari kecil adalah sebuah bukti bahwa aku adalah anak yang tidak diinginkan di dunia ini. Di setiap sholatku selalu diriku berdoa menanyakan kapan akhir dari ini semua.
Sampai terjadilah suatu masalah diantara kedua orang tuaku, mereka bertengkar hebat sehingga aku dan saudara-saudaraku pergi menenangkan dan menghibur diri di sebuah taman yang bernama taman persahabatan. Kita bermain dari sore hingga malam. Saat sesampainya kami di rumah semua telah berakhir dan mimpi buruk yang berkepanjangan pun terjadi.
Saat kami melihat ibu yang menangis karena tindakan KDRT yang dilakukan oleh ayah, seketika hasrat untuk membunuh ayahku pun muncul. Tapi apalah daya diriku yang masih naif tak mampu membunuh perasaan cintaku kepada ayakku.
“Kenapa aku tak bisa menghilangkan rasa ini di hatiku dan sudah banyak alasan untuk aku menghabisihanya, apakah aku sudah menjadi anak durhaka di mata ayahku sendiri, dan mungkin aku bisa membunuh diriku sendiri agar semua melihat siapa yang durhaka.” gumamku dihati.
Saat aku sudah menyiapkan mental untuk meninggalkan dunia ini, tapi mengapa banyak orang yang menghalangiku dengan bilang “Jangan bunuh diri, itu cuma akan menambah masalah.” teriak warga di sekitar jembatan.
Tepat disaat-saat terakhir, saat aku ingin mengakhiri semuanya ibuku muncul dan mengatakan,
“Jika aku kehilangan dirimu siapa yang bisa menghiburku, jika dirimu pergi siapa yang berusaha membuatku bangkit.” teriak ibuku dengan panik. Namun aku mendapat kabar bahwa ayah telah ditangkap oleh polisi karena penyalahgunaan narkoba.
Disaat itu aku sadar jika aku tak bisa memiliki cinta dari kedua orang tuaku itu tidak masalah yang penting salah satu sudah ada itu sudah cukup untukku.