Kesempurnaan Itu Dibuat, Bukan Dicari
Oleh: Khoirul Anam
Siapa pun itu orangnya, dan apa pun pangkatnya tentu jika ditanya dan ditawari sesuatu, mesti mlih yang baik, tentang hal apa pun itu, terlebih mengenai jodoh. Terkadang kita meminta dalam doa kita seseorang yang saleh/salehah, ganteng/cantik serta baik dan mapan. Hal itu sudah menjadi sebuah kewajaran bagi siapa saja, mempunyai harapan akan kebaikan pada dirinya sendiri itu boleh, terutama dengan pasangannya sendiri.
Berbicara tentang suami-istri atau rumah tangga, teringat betul dengan ucapan seorang teman yang telah mengalami mahligainya, mulai manis, asam dan pahitnya serta dalam melangkah menuju ibadah mencari ridho-Nya. Dia mengatakan tidak akan ada rasa lagi untuk bilang cantik/ganteng dan saleh/salehah, semuanya itu hanyalah semu dan tidak berguna bagi kita yang sudah menjalaninya. Apalagi mau mencari sesuatu yang lebih baik, bahkan lebih cantik/ganteng, lebih saleh/salehah dsb. Karena telah ada sosok bidadari atau sang raja yang setiap pertama kali membuka mata dari bangun tidur, dia yang muncul dengan bentuk kecantikan dan kegantengan yang hakiki tiada tandingannya oleh yang lain.
Seorang yang dalam tahap meniti jalan, semuanya memang terasa nikmat, baik itu yang terlihat menyenangkan dan juga menyedihkan. Hidup memang tidak hanya yang enak-enak saja, dan juga tidak yang susah-susah saja, sejatinya hidup itu seimbang, antara yang enak dan yang tidak, akan tetapi semua itu tidak kita sadari dengan baik, karena kebiasaan dari kita lalai dengan hal yang terlihat biasa-biasa saja, dan akan terlihat menyedihkan saat terkena musibah, begitu juga sebaliknya.
Uraian di atas sebagai gambaran, bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, setiap dari kita sebagai manusia tentunya masih banyak kekurangan, karena itu merupakan sunnatullah. hanya Nabi-Nya saja mahkluk yang sempurna.
Tidak ada kata sempurna dalam diri seorang. Terus, kenapa masih saja ingin mendapatkan seseorang yang mempunyai kriteria seperti di atas itu? Bukankah sempurna itu sesuatu yang bisa dibuat, diciptakan dan juga di wujudkan, bukan sesuatu yang dapat dicari? Memangnya ada yang menjual yang namanya sempurna?
Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut itu, terkadang menjadi tamparan bagi kita yang mempunyai segudang kriteria untuk mencari pasangan dll. Semakin tinggi level yang kita terapkan, maka semakin pula susah mendapatkannya, dan semakin sederhana level kita maka…….(bisa dijawab sendiri).
Bukan hanya tamparan saja, ada hikmah dibalik semua itu, kita dapat mengevaluasi diri sendiri, istilah kerennya ya Muhasabah diri, meskipun begini masih tahu sedikitlah arab-arab.
Sebagai gambaran, contoh sederhana begini:
Jika kita mempunyai kelebihan pada A, dan kekurangan pada B dan C, berarti sudah terlihat dong, kalau kita itu tidak sempurna, kan masih punya banyak kekurangan, kan? Jelas dong. Lalu, kita mendapatkan orang yang mempunyai kelebihan pada C, dan kekurangan pada A dan B, berarti kita bisa saling mengisi satu sama lain, dan tinggal satu kekurangan yang nantinya akan dibuat bersama-sama. Itulah sedikit gambaran bahwa kesempurnaan itu bukan dicari, tetapi dibuat bersama. Jadi jangan selalu memikirkan sesuatu yang sempurna, tapi mikirlah sesuatu yang dapat menjadikan sempurna.
Semoga bermanfaaat.