ArtikelFEATUREDMotivasi & InspirasiOpiniPendidikan

Semangat Literasi di Bumi Panrita Kitta’? Part#2

Gerakan Sinjai Membaca

Oleh: Muhsafir Cinta

“Aku rela dipenjara asalkan bersama buku karena, dengan buku aku bebas

– Muhammad Hatta –

Membaca, orang biasa menjadiakan sebuah inspirasi diibaratkan seperti mimpi dengan mata terbuka, buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya. Ungkapan ini nampaknya mudah di ucapkan, namun butuh pengimplementasian yang benar-benar nyata dikehidupan sehari-hari kita. Dengan membaca buku, ilmu pengetahuan akan didapatkan.

Kegiatan membaca akan menambah wawasan sekaligus mempengaruhi mental dan perilaku seseorang, bahkan memiliki pengaruh besar bagi masyarakat. Pada gilirannya, kegemaran membaca ini akan membentuk budaya literasi, yang berperan penting dalam menciptakan bangsa yang berkualitas. Mengutip dari buku jurnal Meningkatkan Literasi Membaca dan Menulis dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jaka Warsihna: 2016: 67 80) mengatakan bahwa;

“…Saat ini banyak negara sedang membicarakan pengaruh literasi terhadap tingkat kesejahteraan rakyatnya. Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis. Namun sekarang ini literasi memiliki arti luas. Ada bermacam-macam literasi, misalnya: literasi perpustakaan, literasi hukum, literasi komputer, literasi media, literasi teknologi, literasi ekonomi, literasi informasi, literasi matematika, bahkan ada literasi moral. Jadi, literasi dapat diartikan melek, yaitu melek hukum, melek teknologi, melek informasi, berpikir kritis, peka terhadap lingkungan, bahkan juga peka terhadap politik. Inti literasi yaitu kegiatan membaca-berpikir menulis” (Suyono, 2009.)

Saat ini perpustakaan merupakan salah satu lembaga pusat informasi yang harus memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian hari kian beragam. Tetapi perlu disadari bahwa sebagian besar masyarakat belum mendapatkan fasilitas dan layanan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal ini patut menjadi perhatian bagi pemerintah khusus Dinas Perpustakaan agar segera memikirkan dan mengembangkan perpustaakan agar mudah diakses oleh masyarakat luar hingga masyarakat yang ada di pelosok. Sehingga dapat memenuhi tugas dan fasilitas sebagai pusat informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dalam meningkatkan kecerdasan, meliputi kecerdasan spritual, kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional, kecerdasan personaldan kecerdasan sosial.

Penguasaan enam literasi dasar menjadi sangat penting, tidak hanya bagi peserta didik, namun bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.

Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca anak perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga. Minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat.

       Pada konteks ini amat penting untuk merancang sekaligus mendesain gerakan literasi menuju masyarakat literasi. Secara sederhana kerangka dapat ditegaskan: dari pribadi, para pegiat literasi, didorong menjadi komunitas literasi, dan dari komunitas direkayasa menjadi masyarakat literasi.

       Adapun yang menjadi salah satu adanya penyebab buta aksara di Kabupaten Sinjai adalah cukup beragam, mulai dari faktor ekonomi dan geografis. Untuk penduduk yang masih usia sekolah, penyebabnya karena putus sekolah, namun saat berhenti belum pandai membaca dan menulis, dan hal seperti ini biasa kami temukan di bagian pesisir, alasannya tidak ada waktu untuk belajar, karena sudah terjun ke laut membantu orang tua. Sedangkan untuk usia lanjut, rata-rata karena mereka tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, yang kebanyakan dijumpai di daerah pegunungan. Karena Inilah yang melatar belakangi sehingga perlu dideklarasikan “Gerakan Sinjai Membaca” (GSM) sebagai ajang sosialisasi dengan melibatkan dari berbagai komponen, baik dari unsur pemerintah, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, pengelola TBM, pegiat literasi, dan masyarakat secara umum. Karena  pentingnya gemar membaca adalah ukuran kemajuan sebuah daerah kabupaten/kota. Sebagaimana yang biasa didengar bahwa “Membaca adalah gerbang menuju ilmu pengetahuan,” karena itu, membaca harus menjadi kebutuhan hidup dan budaya masrayakat di Kabupaten Sinjai.

Pemerintah daerah perlu melahirkan sebuah kebijakan mengenai gerakan gemar membaca dengan melibatkan beberapa instansi terkait, karena pemerintah merupakan ujung tombak pembangunan bangsa, yang berhadapan langsung dengan masyarakat, yang mana sebagai pelaku sekaligus konsumen dengan pengelolaan sumber daya manusia, tentu pemerintah tidak boleh tinggal diam untuk menjadikan budaya membaca di kalangan masyarakat, dengan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkkan bahan bacaan yang lebih mudah dijangkau dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu, murah, dan terjangkau serta menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses.

GSM ini awal mulanya digagas oleh teman-teman pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Sinjai bersama pegiat literasi di Kabupaten Sinjai disalah satu tempat warung kopi milik Kak Fatur di jalan tondong, oleh  Mirfayani Mirsal, Nurul Iffah, Kamyani, Yusril, Fauzi, Sofyan, Harianto, Abdul Azis, Sulfikar, dan saya sendiri, pada minggu 16 Februari 2020. Setelah diskusi yang cukup panjang, maka teman-teman pengurus sepakat untuk membuat grup whatsapp sebagai sarana untuk lebih mempermudah panitia GSM dalam  berkomunikasi, yang dibuat oleh kak Nurul (sekretaris GSM). Dalam kegiatan kali ini perlu dana awal yang dipakai teman-teman pengurus untuk membuat kegitan ini, maka kami yang hadir rapat pada saat itu, sepakat membuat sebuah kegiatan yaitu “Dongeng Ceria untuk anak-anak Sinjai”. dalam rangka hari jadi Kabupaten Sinjai yang ke 456 tahun 2020, yang hasilnya akan dijadikan sebagai modal awal.

Kegiatan “Dongeng Ceria” ini, awal mulanya kita sepakat dilaksanakan dilapangan gedung futsal in door, yang akan berlangsung pada hari jumat, 21 Februari 2020, tetapi karena ada beberapa kegiatan yang bersamaan pada saat itu, antara lain, organisasi Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), Dewan Pengurus Cabang (DPC) Sinjai. Kita harus mencari tempat pelaksanaan kegiatan ini. Maka tidak ada jalan lain, selain untuk mencari tempat yang lain. Dan akhirnya kegiatan  dipindah di gedung pemuda, milik Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Sinjai.

Kamis 20 Februari 2020, pukul 14.49 WITA, panitia pelaksana GSM, terdiri dari Ketua FTBM Mirfayani Mirsal, Ketua Panitia GSM Jumain, Ketua Bidang Kemitraan Andi Rusmiati Rustam, berberapa pengurus diantaraya Harianto, Abdul Asis, Lisnawati dan saya sendiri menggelar pertemuan dengan ibu Hj. A. Nurhilda Daramata Asiah Seto, selaku Bunda Baca, yang juga merupakan ketua tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Sinjai. Pertemuan ini digelar di Rumah Jabatan Bupati Sinjai, di jalan Persatuan Raya.

Yani, Sapaan Akrab Mirfayani Mirsal. Dalam pertemuan tersebut juga mengharapkan gerakan literasi di Sinjai bisa semakin berkembang, sehingga bisa meningkatkan minat baca dan menekan angka buta aksara, setelah ditanda tanganinya kesepakatan bersama antara Ibu Gubernur dengan semua Ibu Bupati yang ada di Sulawesi Selatan, pada Festival Literasi dan Hari Aksara Indonesia, September 2019 lalu. Pertemuan itu juga membicarakan tentang rencana pelaksanaan Gerakan Sinjai Membaca, yang rencananya akan dilaksanakan di pertengahan bulan Maret 2020.

Bunda Baca, dalam hal ini istri bapak bupati Sinjai, sangat merespon baik rencana pelaksanaan kegiatan tersebut. Dia berharap tim Penggerak PKK utamanya yang dari desa/kelurahan, bisa terlibat aktif dalam pelaksanaan kegiatan hingga selesai. Sehingga angka buta aksara di desa, bisa dikurangi dan penumbuhan minat baca masyarakat bisa semakin ditingkatkan.

“Pelibatan Ibu-ibu di desa dalam peningkatan minat baca sangat penting, mengingat dialah yang bersentuhan langsung dengan anak-anak setiap hari. Kalau kegemaran membaca dibentuk sejak awal, maka itu akan menjadi budaya baik dari kecil hingga dewasa kelak,” kata Hj. A. Nurhilda Daramata Asiah Seto saat ditemui di rumah jabatan Bupati Sinjai.

Dalam pertemuan tersebut, Mirfayani Mirsal, selaku ketua FTBM Sinjai menyampaikan bahwa; “Kami dari  Panitia GSM, dalam waktu dekat ini akan melaksanakan kegiatan, Dongeng Ceria Untuk anak- anak Sinjai.”

Dalam rangka menperingati hari jadi Sinjai panitia menjual kupon untuk penggalangan dana kegiatan GSM, yang rencananya akan melibatkan anak-anak difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sinjai,  dan panitia menyediakan kupon itu sebanyak 50 lembar.

Ibu Hj. A. Nurhilda Daramata Asiah Seto, selaku  Bunda Baca, sangat mengapresiasi dan merespon kegiatan ini yang di rangkaikan dengan hari jadi Sinjai ke-456. Dan siap menfasilitasi anak –anak SLB, agar semua anak harus merasa bahagia dan gembira, sebab itu salah satu elemen masyarakat Sinjai punya hak untuk bergembira. Satu hari sebelum kegiatan, kupon yang tadinya ada 50 lembar, seharga 20 ribu/lembar  untuk anak-anak SLB, pun langsung di boking oleh Ibu Bupati Sinjai, dalam hal ini selaku Bunda Baca. Kurang lebih sekitar 1 jam lebih teman-teman diskusi, sembari menikmati secangkir teh hangat di sore hari, terkait beberapa progres kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya oleh pengurus FTBM, terkait support dan dukungan untuk kegiatan Gerakan Sinjai Membca, Donasi 1000 buku untuk Sinjai. Karena, padatnya jadwal ibu pada saat dan akan ada juga tamu dari provinsi, kami pun akhirnya izin pamit, terkait progres kegiatannya dan jadwalnya kami akan rencanakan untuk ketemu ibu kembali nantinya.

Kami pun kembali ke warkop, milik kak Fatur, di jalan tondong, tempat teman-teman diskusi, terkait kegitan yang akan dilaksanakan nantinya. Yani sapaan akrabnya mirfayani Mirsal, saat itu menyampaikan di grup whatsapp terkait pertemuan hari ini dengan Bunda Baca. Agar semua teman-teman panitia yang yang belum sempat di pertemuan kali itu.

Jumat, 21 Februari 2020, dongeng ceria pun dilaksanakan di gedung sinjai bersatu, jalan Abdul Lathief, jadwal yang mulanya di rencanakan  pukul 15.00 WITA pun akhirnya molor dari jadwal yang telah di tentukan, karna masih ada beberapa kendala, anak-anak pun mulai berdatangan ditemani orang tunya, terlepas dari itu kegiatan dongeng ceria ini akhirnya berlangsung dan anak-anak yang hadir ada dari beberapa sekolah, termasuk dari  anak-anak SLB, sangat antusias mengikuti sampai akhir acara. 

Rabu, 26, Februari 2020 Panitia pelaksan GSM, melakukan pertemuan di warkop milik Kak Fatur, itu sebagai tindak lanjut dari telah terbitnya SK PD-FTBM Sinjai, sebagai legalitas perlu untuk dibuatkan kegiatan penyerarahan  Surat Keputusan (SK), dari Pimpinan Wilayah (PW), Sulawesi Selatan ke PD FTBM Sinjai. Pertemuan hari itu dihadiri 13 pengurus, dan adapun kesepakatan dari pertemuan ini adalah; FTBM Sinjai bersama Bunda Baca Sinjai sepakat untuk membuat Gerakan Sinjai Membaca, dan Program Donasi Buku yang disepakati bersama “1000 Buku untuk Sinjai”, penyerahan SK dilaksanakan dikegiatan Gerakan Sinjai Membaca, Panitia Gerakan Sinjai Membaca Ketua: Jumain, Sekertaris: Nurul Iffah, Bendahara: Kak Anti, Kordinator GSM: Muh Safir, Kordinator Pelantikan Pimpinan Daerah FTBM: Harianto, Kordinator Pengukuhan Ibu Relawan Baca/Duta Baca Desa: A.Rusmiati Rustan,Kordinator 1000 buku untuk sinjai: Kamryani Seksi acara: Imha, Seksi perlengkapan: sofyan dan  Ilham, Seksi konsumsi: Lisnawati, Seksi dokumentasi: sulfikar.

Penyerahan konsep kegiatan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai. Dalam hal ini sebagai mitra kerja, FTBM di kegiatan Gerakan Sinjai Membaca.

            FTBM Kabupaten Sinjai bersama dengan Pemerintah Daerah, akan melaksanakan kegiatan GSM yang rencananya akan dilaksanakan Selasa pekan depan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sinjai. Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan masyarakat sipil dan pemerintah dalam pelaksanaan kegiatannya. Untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan tersebut, panitia senantiasa berkoordinasi dengan pihak-pihak yang diharapkan akan terlibat aktif dalam kegiatan ini, salah satunya adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai. Pengurus PD FTBM, dan Panitia Pelaksana GSM melaksanakan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, Andi Jefrianto Asapa.

Terkait dengan kegiatan tersebut, Jumain menemui dinas pendidikan dan mendapatkan respon yang baik. Jumain mengatakan bahwa Kepala Dinas Pendidikan akan membantu, dengan melibatkan guru-guru dari seluruh kecamatan pada kegiatan tersebut. Pihaknya optimis pada kegiatan ini, untuk bisa terlaksana dengan baik.

Adapun program-program yang fokus dilakukan GSM, terdiri dari beberapa item kegiatan, diantaranya Pelantikan PD FTBM, Pengukuhan Ibu Relawan Baca, Launching Gerakan Donasi Buku 1000 Buku untuk Sinjai, dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama  Gerakan Sinjai Membaca antara pemerintah dengan masyarakat sipil. Jumain dan beberapa pengurus FTBM seperti Mirfayani Mirsal, Andi Rusmiati Rustam, Fatimah dan Kamrayani yang sangat aktif membangun kesatuan dalam memajukan literasi, mereka juga berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi salah satu momentum baik, untuk berkolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia di kabupaten Sinjai.

Bersambung…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *