ArtikelFEATUREDMotivasi & Inspirasi

Waktu Dan Aku I

Waktu! Semakin dikejar akan semakin jauh dan lama.

Semakin didiamkan akan habis dengan sendirinya.

            Berbicara seputar waktu banyak yang ngeles alias bermain dengannya. Ada yang menyepelekan waktu dengan hanya berbuat sedikit. Bahkan, ada yang sudah berbuat banyak tapi tak berarti. Ada juga yang berbuat sekedarnya, tapi bermanfaat untuk orang banyak. Kita tidak bisa pungkiri hal itu terjadi. Sebab, jatah waktu masing-masing manusia sudah diatur oleh Allah SWT.

            Jika kamu seorang aktivis, bisa dipastikan kalau waktu dua puluh empat jam itu tidak akan cukup dan terasa sangat cepat. Lain hal, bila kamu seorang yang bebas dan santai. Waktu itu akan terbuang dengan sia-sia.

            Waktu yang berharga itu akan membuat pekerjaan kita juga jauh lebih berharga. Orang-orang yang cerdas menggunakan waktunya akan membawanya kepada kesuksesan yang sangat berarti buatnya seumur hidupnya.

            Seyogyanya, kita harus paham bahwa waktu itu sangat cepat dan singkat. Bila kita lihat umur kita, waktu pada umur kita akan semakin berkurang. Hanya saja kita tidak sadar sehingga kita lalai dan cuek dengan hal-hal yang sangat penting untuk kita selesaikan.

“There is never enough time to do things well,

but there is always enough time to do things better”

(Jack Bergman – Anggota Kongres Amerika Serikat)

            “Tidak pernah ada waktu yang cukup untuk melakukan hal dengan baik, tetapi selalu ada waktu yang cukup untuk melakukan hal dengan yang lebih baik lagi”. Waktu yang sebenarnya akan menuntut kita untuk melakukan banyak hal dengan sebaik-baiknya. Jack Bergman, seorang pensiunan Korp Marinir Amerika Serikat yang menghabiskan waktunya untuk mengabdi kepada pasukan tentara Amerika. Selalu berbuat yang terbaik dan melakukan banyak hal dengan sebaik-baiknya.

            Pernah dulu, sewaktu saya ditugaskan oleh dosen saya di kampus untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan benar. Disaat itu pula saya harus menghadiri rapat dengan Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan. Tugas tersebut harus dikumpulkan esok harinya. Saya lantas berpikir, bagaimana solusi untuk menyelesaikan ini semua tepat waktu tanpa harus mengorbankan salah satunya.

            Biasanya, mahasiswa yang sudah selesai kuliah hari itu akan hangout bersama teman-temannya ke mall dan kafe-kafe di sekitar kampus. Namun, saya tidak begitu. Saya harus menyelesaikan pekerjaan ini secara proporsional dan profesional. Walaupun hanya sekedar tugas organisasi, tapi saya harus tetap fokus.

            Sebelum tidur saya sudah menjadwalkan kegiatan saya untuk hari esoknya. Saya harus bangun pagi jam berapa, harus selesai tilawah AlQur’an jam berapa, dan semuanya saya atur dengan tepat dan rinci. Bahkan, mandi pun saya atur waktunya. Saya memang orang yang sangat simpel dalam hal pakaian dan dandan. Asalkan saya harus menutup aurat dan berpakaian syar’i.

            Selesai mengatur waktu, saya akan ikuti seluruh susunan waktu yang saya buat malam hari sebelum tidur tersebut. Apa yang saya lakukan setelah selesai kuliah dengan tugas yang padat juga rapat yang memang serba mendadak? Ikuti aturan mainmu sejak semalam!

            Sepulang kuliah, saya langsung mengerjakan tugas-tugas dari dosen. Waktu saya mengerjakan hanya tiga puluh menit. Jika tidak selesai dalam waktu tiga puluh menit, saya akan hentikan. Yang jelas, saya sudah berusaha mengerjakan sesuai waktunya dan fokus. Setelah waktunya habis, saya langsung menghadiri rapat dengan Wakil Rektor III di kampus satu lagi. Kampus saya punya tiga lokasi. Ada kampus 1, 2, dan 3. Saya rapat di Kampus 1.

            Sudah selesaikah sampai rapat itu? Belum! Masih ada kegiatan lainnya setelah itu. Mengerjakan tugas yang tertunda tadi. Ada jeda waktu sebelum waktu sholat, saya akan mengerjakan tugas tertunda hari itu hingga selesai. Sebab, dengan padatnya kegiatan, saya harus bisa memanfaatkan hal tersebut dengan sebaik-baiknya.

            Saya selalu punya kegiatan sore di bidang dakwah. Ada kajian sore dan perkumpulan-perkumpulan sore waktu itu. Setiap perkumpulan akan menghabiskan waktu dua sampai tiga jam sehingga saya harus benar-benar ingat dengan waktu ini.

            Selesai Maghrib, saya ada kegiatan lagi di asrama yang biasa kita sebut dengan wisma. Wisma ini diisi sekitar dua belas orang mahasiswa perempuan semua. Kita mempunyai ide untuk mengontrak satu rumah untuk diisi ramai-ramai sehingga membuat biaya kosan di sekitar kampus menjadi murah.

            Kegiatan di wisma ada pengajian rutin setiap minggunya. Sesuai dengan jadwal piket dan pengisi masing-masing. Saya selalu membuat wisma itu untuk tepat waktu dalam segala hal. Memang susah mengajak banyak orang untuk mengikuti waktu kita. Namun, perlahan-lahan juga akan bisa terselesaikan dengan baik.

Bersambung … .

Sumber: Buku “Buanglah Waktumu pada Tempatnya” karya Martha Zhahira El-Kutuby

Penulis: Martha Syaflina, S.E. (Motivator, Penulis, Editor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *